Bermula di Tempat Ini, Rivalitas Max Biaggi dan Valentino Rossi Lahir

By Hernindya Jalu Aditya Mahardika - Kamis, 18 November 2021 | 22:00 WIB
 Max Biaggi dan Valentino Rossi.
MOTOREXPERTZ.COM
Max Biaggi dan Valentino Rossi.

JUARA.NET - Eks pembalap MotoGP, Max Biaggi, menjelaskan awal mula terjadinya rivalitas panas dengan Valentino Rossi yang ternyata tercipta bukan di lintasan.

Valentino Rossi resmi memutuskan pensiun dari ajang balap motor paling bergengsi yakni MotoGP.

Setelah 26 tahun berkarier, seri MotoGP Valencia 2021 pada 14 November lalu jadi perlombaan terakhir untuk The Doctor.

Tangis bahagia dan haru mewarnai balapan terakhir Valentino Rossi di MotoGP.

Kepergian Valentino Rossi sontak membuat banyak pihak mengirimkan pesan ucapan selamat atas apa yang telah dilalui pria kelahiran Tavullia selama ini di MotoGP.

Pesan dukungan dan selamat juga datang dari kompetitor Valentino Rossi di MotoGP.

Rival terbesarnya di MotoGP, Max Biaggi, bahkan juga memberikan dukungan dan ucapan selamat untuk Valentino Rossi.

Ketika Valentino Rossi memutuskan pensiun, Max Biaggi mengaku juga kehilangan sosok sang rival di MotoGP.

Pasalnya, menurut Max Biaggi, rivalitasnya dengan Valentino Rossi seperti sudah ditakdirkan bahkan jauh sebelum keduanya tampil di kategori MotoGP.

Baca Juga: Baru Saja Pensiun, Valentino Rossi Mau Balik Lagi ke MotoGP karena Ducati

"Kami adalah rival, bahkan sebelum bersaing satu sama lain dan untuk berpikir demikian, jelas hal itu tidak masuk akal untuk terjadi," ucap Max Biaggi dikutip Juara.net dari Motosan.es.

"Pasalnya persaingan tersebut seperti ada ketika dua orang berkompetisi di level yang sama dan di tempat yang sama."

"Sesuatu yang awalnya tidak kami harapkan berjalan seperti itu, kami bahkan tidak membalap di kategori yang sama, rivalitas itu seperti dipaksakan."

Biaggi kemudian melanjutkan bahwa kisah rivalitasnya dengan Rossi bermula bukan di lintasan tetapi di sebuah restoran di kawasan Suzuka, Jepang.

Saat itu Max Biaggi mengatakan sebuah ucapan yang membuat Valentino Rossi muda naik pitam dengan berkata: "Cuci mulut sebelum mengucapkan nama saya."

Akibat perkataan tersebut, Rossi langsung menganggap Biaggi sebagai lawannya di lintasan.

Biaggi mengaku saat itu sedang dalam kondisi tegang karena berupaya merebut gelar juara dunia keempat berturut-turut di kelas 250cc.

"Saya pikir ini semua dimulai pada malam itu, di restoran Campanella di Suzuka, di mana saya merasa terprovokasi dan bereaksi berlebihan."

"Saya berada dalam ketegangan untuk Kejuaraan Dunia. Saya bersaing merebut gelar juara dunia keempat berturut-turut di kelas 250cc."

"Di sana ada begitu banyak harapan dan ungkapan. Semua orang mengatakan pada malam itu adalah pemicunya. Kemudian selama bertahun-tahun saya dan Rossi telah melahirkan banyak duel."

Di seri MotoGP Afrika Selatan 2004, Max Biaggi dan Valentino Rossi menampilkan pertarungan yang begitu epik hingga tercatat sebagai perlombaan paling bersejarah untuk rivalitas keduanya.

Baca Juga: Maverick Vinales Gabung Aprilia, Satu Tim Terkuat Telah Lahir di MotoGP 2022

Saat itu Max Biaggi hanya mampu finis di urutan kedua dan Valentino Rossi memenangi balapan.

Selain itu ada persaingan menarik lainnya di Sirkuit Suzuka, Jepang, di mana Rossi pernah mengacungkan jari tengah kepada Biaggi.

Saat itu Rossi yang sempat bersenggolan dengan Biaggi bisa finis di posisi pertama sedangkan musuh bebuyutannya harus puas di urutan ketiga.

Kini sang rival sudah memutuskan mengikuti jejaknya untuk pensiun di mana Max Biaggi merasa sebagian dalam dirinya sebagai seorang atlet balap motor juga menghilang.

Rivalitas keduanya tampaknya mulai menunjukkan kata damai karena ibunda Valentino Rossi telah mengundang Max Biaggi untuk makan-makan di rumahnya.

"Kami sudah berlomba cukup banyak dan sekarang Rossi pensiun, saya rasa berbicara sebagai atlet, sebagian dari diri saya juga ikut pergi. Dia adalah pilar terakhir dari generasi pembalap terbaik di era kami," lanjut Max Biaggi.

"Ketika membalik halaman atau mengganti saluran, Anda tahu apa yang akan datang."

"Tetapi pada saat yang sama, Anda juga tahu apa yang Anda tinggalkan dan para penggemar balap motor telah melalui tahun-tahun yang fantastis."

"Tetapi saya dengar Stefania, ibu Valentino, mengundang saya makan malam di rumahnya, yang mana dia menyiapkan cappeletti untuk kami. Saya tunggu undangannya," pungkas Biaggi.

Baca Juga: Sama-sama Pamit dari MotoGP, Danilo Petrucci Ajak Valentino Rossi ke Reli Dakar

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom)

 


Editor : Dwi Widijatmiko
Sumber : Motosan.es


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X