Moto3 Amerika 2021 Diwarnai Insiden Horor, Valentino Rossi: Balapan Rasa Russian Roulette

By Hernindya Jalu Aditya Mahardika - Selasa, 5 Oktober 2021 | 07:15 WIB
Pembalap Petronas Yamaha SRT, Valentino Rossi, dalam konferensi pers menjelang MotoGP San Marino di Sirkuit Misano, Kamis (16/9/2021).
MOTOGP.COM
Pembalap Petronas Yamaha SRT, Valentino Rossi, dalam konferensi pers menjelang MotoGP San Marino di Sirkuit Misano, Kamis (16/9/2021).

JUARA.NET - Pembalap gaek MotoGP, Valentino Rossi, mengatakan balapan Moto3 Amerika 2021 seperti permainan Russian Roulette dengan insiden yang terjadi.

Gelaran MotoGP Amerika 2021, Senin (4/10/2021) WIB dini hari di Sirkuit Austin, diwarnai insiden yang membuat banyak orang ketakutan.

Saat balapan kelas Moto3 hampir selesai, 4 pembalap terlibat kecelakaan horor dan membuat bendera merah dikibarkan untuk kedua kalinya.

Kejadian nahas itu dimulai ketika Deniz Oncu menyenggol ban belakang motor pembalap tim Indonesia, yakni Jeremy Alcoba.

Sontak aksi tersebut membuat Deniz Oncu gagal mempertahankan keseimbangannya dan jatuh mengenai dua pembalap di belakangnya, yakni Andrea Migno dan Pedro Acosta.

Beruntung kejadian tersebut tidak memakan korban dan hanya menimbulkan kerusakan pada motor serta wearpack para pembalap.

Mengomentari masalah tersebut, Valentino Rossi mengaku tidak ingin menyalahkan pembalap mana pun meski Deniz Oncu dianggap sebagai pemicu kecelakaan.

Baca Juga: MotoGP Amerika 2021 - Sukses Libas Risiko, Francesco Bagnaia Samai Valentino Rossi

"Saya tidak ingin menuding pembalap secara khusus, tetapi menangguhkannya selama dua balapan merupakan hal yang bisa dilakukan."

"Diperlukan tindakan serius karena situasi benar-benar di luar kendali," kata Valentino Rossi dikutip Juara.net dari GPOne.com.

Rossi kemudian menyentil keputusan kembali menggelar balapan dengan durasi lima lap setelah kecelakaan awal yang menimpa Filip Salac.

Menurut Rossi, menggelar lomba dengan durasi singkat justru lebih berbahaya karena para pembalap akan memacu kendaraannya dengan agresif.

Rossi mengibaratkan keputusan itu seperti permainan Russian Roulette.

Russian Roulette merupakan permainan mematikan di mana nyawa pemain ditentukan dengan pistolnya terpasang peluru atau tidak.

"Pertama-tama, menjalani balapan lima lap di Moto3 seperti bermain Russian Roulette. Mereka membuat kesalahan dengan keputusan itu," lanjut Rossi.

Valentino Rossi kemudian mengkritik gaya pembalap Moto3 yang dianggapnya terlalu agresif.

Baca Juga: Pensiun dari MotoGP, Valentino Rossi Janji Tak Mau Jadi Michael Schumacher

The Doctor juga menambahkan bahwa perubahan harus segera dilakukan supaya tidak memakan korban seperti yang terjadi pada sepupu Maverick Vinales.

"Beberapa hal harus diubah sebelum terlambat. Balap motor merupakan olahraga yang berbahaya dan risiko tersebut bisa meningkat karena adanya sikap tertentu."

"Anda harus menghormati diri sendiri dan rival karena Anda berbicara soal nyawa anak-anak muda," pungkas Rossi menambahkan.

Baca Juga: Sempat Stres, Podium Kedua di MotoGP Amerika 2021 Jadi yang Paling Indah bagi Fabio Quartararo

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom)

 


Editor : Dwi Widijatmiko
Sumber : GPOne.com


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X