Sabuk Juara Kelas Ringan UFC Jadi Bahan Tertawaan setelah Khabib Pensiun

By Dwi Widijatmiko - Rabu, 1 September 2021 | 09:00 WIB
Khabib Nurmagomedov mengalahkan Justin Gaethje di UFC 254, Minggu (25/10/2020) dini hari WIB.
TWITTER @ESPNSTATSINFO
Khabib Nurmagomedov mengalahkan Justin Gaethje di UFC 254, Minggu (25/10/2020) dini hari WIB.

JUARA.NET - Penantang peringkat 2 kelas ringan UFC, Justin Gaethje, merasa sabuk juara divisi tersebut sekarang jadi bahan tertawaan setelah Khabib Nurmagomedov pensiun.

Sabuk juara kelas ringan UFC lama dipegang Khabib Nurmagomedov.

Sejak Khabib Nurmagomedov menjadi juara pada 2018, tak ada jagoan yang bisa merebut titel dari tangannya.

Akan tetapi, saat itu situasi di kelas ringan UFC benar-benar mengerikan karena para pengejar Khabib adalah jagoan-jagoan kaliber berat.

Tony Ferguson, Dustin Poirier, dan Justin Gaethje pernah menjadi juara interim dengan kehebatan mereka masing-masing.

Baca Juga: Khabib Beberkan Kemungkinan Invasi Wilayah Conor McGregor dengan Ajang MMA Sangarnya

Conor McGregor saat itu juga masih bersinar sebagai salah satu jagoan terbaik di UFC.

Tidak heran jika waktu itu kelas ringan UFC dianggap sebagai divisi paling elite di UFC.

Akan tetapi, Khabib Nurmagomedov kemudian tiba-tiba pensiun dan mengosongkan gelarnya pada Oktober tahun lalu.

Sejak saat itu kelas ringan hanya menjadi bahan tertawaan di UFC.

Klaim itu dikeluarkan oleh penantang peringkat 2 kelas ringan, Justin Gaethje, dalam wawancaranya dengan ESPN.

"Saya pikir sabuk juara kelas ringan adalah titel yang paling didambakan di UFC ketika Khabib masih ada di sini," ujar lawan terakhir The Eagle ini.

"Dalam semalam, titel itu berubah hampir menjadi bahan tertawaan di UFC."

Gaethje menyoroti payahnya UFC yang menentukan siapa jagoan yang bertarung untuk mendapatkan sabuk juara yang ditinggalkan Khabib.

Di UFC 262 pada 15 Mei lalu, Charles Oliveira dan Michael Chandler diadu dengan nama pertama keluar sebagai juara baru kelas ringan.

Baca Juga: Menuju Jagoan Paling Maut, Giga Chikadze Jadi Hibrida Mike Tyson-Khabib

Sebelum UFC 262, Oliveira hanya penantang ranking 3 sedangkan Chandler satu tingkat berada di bawahnya.

Peringkat 1-2 sendiri dihuni oleh Justin Gaethje dan Dustin Poirier.

"Anda mengadu Charles Oliveira dan Michael Chandler untuk memperebutkan titel, untuk menjadi yang terbaik, padahal dua orang itu bukan petarung terbaik."

"Yang terbaik adalah saya dan Poirier, kamilah yang seharusnya bertarung memperebutkan sabuk."

"Nomor satu, nomor dua. Begitulah seharusnya yang terjadi."

Sebelum tahun ini berakhir, Gaethje bakal punya kesempatan untuk membuktikan ucapannya itu sekaligus mengembalikan kemegahan kelas ringan UFC.

The Highlight akan menghadapi Chandler dalam gelaran UFC 268 pada November mendatang.

Pemenang laga ini kemungkinan akan bertemu pemenang duel Charles Oliveira vs Dustin Poirier, yang kabarnya sedang dirancang UFC untuk menjadi laga perebutan sabuk selanjutnya.

 


Editor : Dwi Widijatmiko
Sumber : ESPN


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X