Resmi Bercerai dari Yamaha, Lin Jarvis Anggap Maverick Vinales Sebuah Misteri

By Hernindya Jalu Aditya Mahardika - Minggu, 22 Agustus 2021 | 06:00 WIB
Pembalap Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales, saat merayakan kesuksesan meraih pole position pada MotoGP Belanda 2021.
TWITTER.COM/YAMAHAMOTOGP
Pembalap Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales, saat merayakan kesuksesan meraih pole position pada MotoGP Belanda 2021.

JUARA.NET - Managing Director Yamaha, Lin Jarvis, mengatakan bahwa sosok Maverick Vinales merupakan sebuah misteri dengan bakatnya.

Yamaha dan Maverick Vinales beberapa hari yang lalu kembali mengejutkan jagat balap motor MotoGP.

Maverick Vinales resmi bercerai dari Yamaha dengan menghentikan kontraknya lebih cepat dari rencana semula.

Awalnya, Maverick Vinales berniat untuk pergi dari Yamaha pada akhir musim MotoGP 2021 dengan masih ingin membantu tim untuk meraih gelar juara konstruktor.

Namun, perilaku Maverick Vinales di MotoGP Styria 2021 tidak mencerminkan rencananya tersebut.

Yamaha dibuat geram dengan tindakan Maverick Vinales yang berusaha menyabotase mesin YZR-M1 dengan membuka-buka gas hingga putaran mesin mencapai batas.

Konflik semakin meruncing dengan Yamaha membuat keputusan untuk melarang Maverick Vinales tampil di MotoGP Austria 2021.

Bukannya bersikap tenang dan meredam konflik dengan Yamaha, Maverick Vinales justru menambah percikan api konflik dengan mengumumkan bahwa dirinya resmi bergabung dengan Aprilia.

Dengan Maverick Vinales mulai bersikap ogah-ogahan bekerja dengan Yamaha membuat kedua pihak sepakat untuk resmi berpisah lebih cepat.

Baca Juga: Maverick Vinales Bisa Lakoni Debut sebagai Jagoan Aprilia Tahun Ini

Lin Jarvis pun tidak ingin membebani Vinales sebagai pembalap jika sudah tidak betah bekerja dengan Yamaha.

"Saya tidak berada di Sachsenring, jadi tidak bisa mengatakan apa yang sudah terjadi di sana. Saya tidak melihat apa yang terjadi di lapangan," kata Jarvis dikutip Juara.net dari Speedweek.com.

"Anda tidak bisa mengatakan bahwa dia menolak untuk bekerja dengan kami karena Maverick telah berpartisipasi dalam semua latihan di Sachsenring."

"Mungkin yang bisa saya katakan adalah apa yang terjadi di Sachsenring menjelaskan bahwa Maverick Vinales sedang memiliki masalah."

"Terkadang dia sangat termotivasi, tetapi terkadang bisa berjalan sebaliknya. Saya pikir itulah kelemahannya."

"Terkadang hal tersebut tak bisa dijelaskan, sulit dimengerti. Hal itu bisa terjadi di antara pagi dan sore ketika berada di satu lintasan ke lintasan lainnya."

Keputusan hengkangnya Maverick Vinales dari Yamaha dianggap banyak pihak adalah akibat dari pemecatan Esteban Garcia dari kursi kepala kru sang pembalap.

Selain itu, Yamaha dianggap terlalu mengendalikan situasi tim Vinales yang membuatnya tidak kerasan.

Namun, Jarvis mengklaim masalah tersebut bukan jadi alasan kepergian Vinales dari Yamaha.

Menurut Lin Jarvis, Maverick Vinales malah tampil lebih baik dengan pemilihan kepala kru yang baru.

"Jelas, Maverick Vinales memiliki kendala di MotoGP Jerman 2021. Tetapi, saat balapan berlangsung di Catalunya bersama Silvano Galbusera, semuanya berjalan dengan baik," lanjut Jarvis.

Baca Juga: Efek Domino Vinales, Yamaha Tunjuk Cal Crutchlow Jadi Pembalap Tim Pabrikan

"Maverick berhasil finis di urutan kelima dan pada tes pagi di Montmelo, dia berada di urutan pertama. Jadi dia berada di urutan pertama saat tes, kemudian berada di urutan terakhir pada MotoGP Jerman."

"Di Assen, Belanda, dia kembali memberikan penampilan terbaiknya. Hal itu tidak biasa," ujar Jarvis.

Meski sudah berpisah secara kurang baik dengan Yamaha, Jarvis berharap Vinales bisa kembali tampil termotivasi dengan mentalitas yang bagus.

Pasalnya, Lin Jarvis percaya Maverick Vinales merupakan pembalap yang berbakat meski penuh dengan misteri.

"Maverick Vinales merupakan pembalap yang sangat bertalenta. Tetapi, di saat yang bersamaan, dia semacam sebuah misteri," tutur Lin Jarvis.

"Namun, sangat penting saat ini untuk dia merasa nyaman, kuat dan bahagia. Dia perlu merasa berada di tempat yang tepat dan bisa memberikan hasil yang diharapkan."

"Ketika kami merasa bahwa Maverick sudah tidak bahagia di sini, kami berusaha mencari sebuah solusi sama seperti di masa lalu."

"Prinsip kami selalu untuk tidak memaksa seorang pembalap untuk bertahan. Jika pembalap tidak bahagia, lebih baik jika dia meninggalkan kami. Itu yang terbaik untuk tim, untuk pembalap, dan semua pihak yang terlibat," pungkas Lin Jarvis.

Baca Juga: Hubungan Makin Buruk, Yamaha Resmi Cerai Maverick Vinales Lebih Cepat

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom)

 


Editor : Dwi Widijatmiko
Sumber : Speedweek.com


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X