Bos Sebut Bakal Ada Duel Unifikasi IBF vs WBC Kelas Berat UFC, Begini Respons Menohok Francis Ngannou

By Reinaldo Suryo Negoro - Sabtu, 7 Agustus 2021 | 14:00 WIB
Raja baru kelas berat UFC, Francis Ngannou.
TWITTER @FRANCIS_NGANNOU
Raja baru kelas berat UFC, Francis Ngannou.

JUARA.NET - Juara kelas berat, Francis Ngannou, memberikan respons menohok terkait pernyataan Dana White bahwa akan ada duel unifikasi IBF dan WBC di organisasinya.

Duel Derrick Lewis dan Ciryl Gane di main event UFC 265, Minggu (8/8/2021) di Houston, bertujuan untuk menentukan juara interim kelas berat.

Pertarungan ini sempat menimbulkan perdebatan terkait urgensinya.

Di samping itu, duel kedua petarung itu memang menarik jika melihat dari rekam jejak mereka.

Pernyataan ini diungkapkan oleh Bos UFC, Dana White, ketika berbicara dengan MMAJunkie.

"Perebutan titel interim ini luar biasa," kata Dana White seperti dilansir Juara.net dari MMA News.

"Anda mendapatkan petarung yang belum pernah terkalahkan dan seorang petarung yang mengalahkan juara."

Baca Juga: UFC 265 - Bereskan Derrick Lewis, Ciryl Gane Hanya Mau Francis Ngannou Berikutnya

 

"Anda mendapatkan dua petarung kelas berat terbaik di dunia yang tentunya bertarung untuk titel."

"Ketika pemenangnya nanti melawan Francis Ngannou, agaknya itu seperti hari-hari di masa lalu antara juara IBF dan juara WBC. Anda menyatukan titel-titel itu. Begitulah saya melihatnya," tungkas pria asal Connecticut.

Pernyataan Dana White itu malah membuat Francis Ngannou sebagai pemegang sabuk asli kelas berat UFC merasa geram.

Ketika berbicara dengan kanal Unlocking the Cage with Jimmy Smith, Si Predator memberikan balasan menohok kepada Dana White.

"Saya pikir pertarungan ini adalah duel yang UFC rasa seharusnya dilakukan,” kata Francis Ngannou.

“Satu-satunya masalah saya dengan ini adalah mereka mencoba meremehkan titel saya."

"Saya mendengar sesuatu hari ini seperti: 'Oh, itu nanti akan menjadi seperti titel unifikasi IBF dan WBC'."

Baca Juga: Menangi UFC Vegas 33, Jagoan Ini Minta Dibayar Cuma untuk Dipukul KO oleh Francis Ngannou

 

"Tidak, tidak ada titel unifikasi. Ini satu organisasi. Ini satu sabuk. Itu sabuk UFC."

"Ini tidak seperti sabuk yang berasal dari organisasi berbeda, seperti Bellator atau PFL datang untuk menantang UFC."

"Kalau hal itu terjadi, baru kita akan berbicara tentang sabuk unifikasi."

"Saya ada di sana berharap untuk bertarung dan kemudian mereka hanya datang dengan semacam titel sementara?"

"Itu sangat mengejutkan karena dalam setahun terakhir kami mengharapkan titel sementara ketika Stipe Miocic tidak aktif."

"Mereka bahkan tidak mempertimbangkannya sama sekali. Mereka tidak ingin membicarakannya," pungkas jagoan dengan rekor 16-3.

Francis Ngannou kembali menegaskan UFC untuk lebih menaruh respek kepadanya sebagai juara kelas berat sejati.

Baca Juga: Duel Disebut Bos UFC Bikin Ngantuk, Ciryl Gane: Ahli MMA Bilang Sangat Bagus

 

Rasa tidak respek UFC terhadap Ngannou ini juga mungkin terlihat dari jumlah duel yang diberikan UFC kepadanya.

Dalam dua tahun terakhir, petarung asal Kamerun hanya melakoni 2 duel, yang mana tentu saja jumlah itu terbilang sedikit jika dibandingkan Derrick Lewis, yang telah mendapatkan jatah 4 pertarungan selama periode yang sama.

Sejak awal, Ngannou memang tidak setuju dengan diadakannya perebutan sabuk juara interim.

Dia baru merebut sabuk juara pada 27 Maret 2021.

Biasanya UFC tidak bermasalah dengan membuat laga perebutan sabuk juara kelas berat hanya setahun sekali.

Tetapi sekarang, UFC malah terburu-buru membuat sabuk juara interim sehingga fokus penggemar akan terpecah dari Ngannou.   


Editor : Dwi Widijatmiko
Sumber : MMA News


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X