Kebagian Jatah Jotos Master Kuncian UFC, Jagoan Muslim Selangkah Jadi Legenda

By Fiqri Al Awe - Senin, 5 April 2021 | 14:30 WIB
Petarung UFC Muslim berdarah Palestina, Belal Muhammad.
instagram.com/fightnewsandresults
Petarung UFC Muslim berdarah Palestina, Belal Muhammad.

JUARA.NET - Petarung Muslim asal Amerika Serikat, Belal Muhammad, menyampaikan komentar usai UFC akhirnya menyabung dirinya dengan master kuncian, Demian Maia.

Duel Belal Muhammad vs Demian Maia resmi masuk dalam jadwal UFC 263.

Jadwal UFC 263 sendiri rencananya bakal mentas pada 12 Juni mendatang.

Bagi Belal Muhammad, pertarungan kali ini tentu merupakan kado pelipur lara yang cukup indah dari UFC.

Meski harus mengubur dalam-dalam keinginannya menggelar duel ulang dengan Leon Edwards, setidaknya sosok Demian Maia yang merupakan master kuncian di UFC adalah pengganti yang sepadan.

Mengetahui kabar tersebut, Belal Muhammad dengan segera memberikan komentar.

Seperti biasa, petarung Muslim berdarah Palestina itu menggunakan media sosialnya untuk menyampaikan komentar.

Baca Juga: Tak Mau Kalah dari Pencolok Mata, Jagoan Muslim Mentas Lawan Petarung Impian di UFC 263

Sadar betul sosok Demian Maia adalah seorang master kuncian di UFC, rasa hormat tentu menyelimuti Muhammad menatap jadwal kali ini.

Menariknya, sang jagoan berdarah Palestina ini juga sadar bahwasanya kemenangan atas seorang legenda seperti Maia praktis membuatnya sendiri selangkah lagi menjadi legenda.

"Maju dan naik, tentu saja harus mengalahkan seorang legenda untuk menjadi legenda," tulis Muhammad.

"Muhammad vs Maia pada 12 Juni, Insya Allah, dalam sebuah misi menjadi legenda," sambungnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Belal Muhammad (@bullyb170)

Siapa penggemar UFC garis keras yang tak mengenal Maia?

Menjadi putra daerah Brasil, Maia memanfaatkan kedekatannya untuk mempelajari teknik kuncian legendaris ciptaan keluarga Gracie yang bernama Brazilian jiu-jitsu.

Tak sekedar asal menguasai saja, Maia bahkan menggondol sabuk hitam tingkat keempat di Brazilian Jiu-Jitsu.

Teknik submission tingkat tinggi yang ia kuasai setidaknya menjadi kunci performa mentereng Maia sejauh ini.

Sayang, sang master kuncian UFC tengah menderita dipeluk luka.

Baca Juga: Dianaktirikan UFC, Jagoan Muslim Kembali ke Pelukan Petarung Rasialis

Terakhir kali naik oktagon pada bulan Maret yang lalu, Maia harus puas dikalahkan oleh penantang nomor satu di kelas welter, Gilbert Burns.

Padahal, Maia sebelumnya berhasil memetik tiga kemenangan beruntun termasuk saat berhasil mengunci legenda MMA lainnya, Ben Askren, pada tahun 2019.

Di sisi yang lain, Muhammad adalah petarung yang diam-diam menghanyutkan di kelas welter UFC.

Dalam 10 pertarungan terakhirnya, Muhammad berhasil mengantongi rekor delapan kali menang, satu kali kalah, dan satu kali no contest.

Petarung Muslim ini bahkan sempat menggondol kemenangan streak atau berturut-turut dalam empat laganya di UFC sebelum laga terakhirnya berkesudahan no contest gara-gara matanya dicolok Leon Edwards.

Baca Juga: Tak Bisa Balas Pencolok Mata, Jagoan Muslim Incar Legenda Grappler


Editor : Dwi Widijatmiko
Sumber : Instagram


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X