Hidup Justin Gaethje Terbantu dengan Barang Haram bagi Indonesia

By Hernindya Jalu Aditya Mahardika - Kamis, 25 Maret 2021 | 21:00 WIB
Kalahkan Tony Ferguson pada UFC 249 (10/5/2020), Justin Gaethje bawa pulang bonus senilai 1,5 milyar rupiah.
www.instagram.com/ufc
Kalahkan Tony Ferguson pada UFC 249 (10/5/2020), Justin Gaethje bawa pulang bonus senilai 1,5 milyar rupiah.

JUARA.NET - Jagoan kelas ringan UFC yang tersingkir dari perebutan gelar juara, Justin Gaethje, mengatakan bahwa ganja telah membantunya meningkatkan kualitas hidup.

Marijuana atau ganja dikenal merupakan barang haram dan terlarang di Indonesia, namun barang tersebut sering digunakan oleh petarung-petarung UFC.

Nick Diaz dan Nate Diaz dikenal sebagai petarung yang menggunakan ganja dan sekarang petarung peringkat 2 kelas ringan, Justin Gaethje (rekor MMA 22-3), mengikuti jejak Diaz bersaudara menggunakan ganja.

Melalui YouTube besama Full Reptile, Justin Gaethje mengungkapkan dampak ganja dalam kehidupannya.

"Ada sebuah teori, ada banyak penelitian, dan saya rasa ada bukti kuat."

"Jika kita mengalami kerusakan neurologis, mereka bisa meregenerasi atau mengubah jalur neurologis. Anda tahu bahwa apa yang saya baca mungkin saja terjadi," ucap Justin Gaethje.

"THC dan CBD juga memiliki hal yang sama seperti jamur ajaib. Beberapa orang mungkin berpikir bahwa saya pencandu narkoba jika merokok ganja dan menggunakan psilocybin."

"Tetapi, saya bisa berharap hal itu meningkatkan kualitas hidup saya beberapa tahun lagi," ucap Justin Gaethje.

Baca Juga: 4 Petarung Punya Produk Tak Terduga, Satu Barang Haram bagi Indonesia

Sebagai tambahan informasi, THC dan CBD merupakan kandungan senyawa kimia yang ada di dalam daun ganja.

Sementara psilocybin merupakan senyawa psikedelik alami yang diproduksi oleh lebih dari 200 jenis jamur yang umumnya dikenal sebagai jamur ajaib.

Justin Gaethje sendiri menggunakan ganja karena keperluannya sebagai atlet petarung UFC.

Olahraga yang dia tekuni sangat berbahaya.

Menurut Gaethje, mengonsumsi ganja membantunya dalam mengatasi rasa sakit dan stres yang dia terima setelah dan sebelum melakoni pertarungan.

Penggunaan ganja sendiri di Amerika Serikat sudah dilegalkan dan penggunaanya di ajang kompetisi UFC baru saja diperbolehkan.

Penggunanya tidak akan mendapatkan hukuman dari Agensi Antidoping Amerika Serikat (USADA).

Baca Juga: Musuh Terakhir Khabib Tak Jadi Raja UFC karena Bikin Dongkol Seseorang

"Saat kami menginginkan mencegah para atlet berduel di bawah pengaruh obat-obatan, kami sudah mempelajari bahwa ganja tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kondisi para atlet dalam berduel," ujar Jeff Novitzky, juru bicara UFC.

Meski ganja sudah dilegalkan, Justin Gaethje masih merasa kesal dengan tersingkirnya dia dari perebutan gelar juara kelas ringan yang kosong.

Menurutnya, yang pantas untuk posisi tersebut adalah dirinya dan bukan Michael Chandler, yang belum terbukti di kompetisi UFC.

Duel perebutan gelar juara kelas ringan UFC sendiri bakal mempertemukan Charles Oliveira vs Michael Chandler pada 15 Mei 2021 di seri duel UFC 262.

Baca Juga: Tersingkir, Justin Gaethje Respons Calon Raja Baru Divisi Khabib

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom)

 


Editor : Dwi Widijatmiko
Sumber : wikipedia, juara.net, essentiallysports.com


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X