JUARA.NET - UFC untuk sementara tidak punya tempat pelarian karena Fight Island harus tutup menyusul peraturan baru yang dibuat Pemerintah Uni Emirat Arab terkait pandemi COVID-19.
Pekan ini Uni Emirat Arab (UEA) memberlakukan larangan yang lebih ketat untuk kegiatan masyarakat menyusul meroketnya angka COVID-19 di negara tersebut.
Seperti dikutip Juara.net dari Bloodyelbow, UEA mengalami rekor baru 17 kasus kematian COVID-19 pada Selasa (9/2/2021).
Rekor sebelumnya di UEA adalah 14, yang terjadi pada 5 Februari 2021.
Pada Selasa lalu juga ada 3.310 kasus baru COVID-19, yang hampir menyamai rekor 3.977 pada enam hari sebelumnya.
Baca Juga: Lawan Tidak Takut, Islam Makhacev Cuma Pansos Khabib Nurmagomedov
Dengan angka COVID-19 yang meningkat tajam ini, Pemerintah UEA pun mengambil langkah mengetatkan banyak aturan.
Hotel, restoran, dan kafe misalnya, hanya diizinkan beroperasi 60% dari kapasitasnya.
Pernikahan hanya boleh dihadiri 10 orang sementara pemakaman 20 orang.
Peraturan yang berimbas langsung pada UFC adalah pelarangan total untuk kegiatan yang mengumpulkan massa sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.
Peraturan ini memastikan konsep Fight Island tidak bisa digunakan UFC untuk sementara.
Baca Juga: VIDEO - Jagoan MMA Ajang Tarung Milik Khabib KO secara Mengerikan
Sampai ada pemberitahuan lebih lanjut, UFC tidak bisa menggelar hajatannya di Uni Emirat Arab.
Konsep Fight Island digunakan UFC untuk mengakali susahnya petarung luar negeri mendapatkan visa masuk ke Amerika Serikat.
UFC berarti telah mengakhiri tiga hajatan pertamanya di Fight Island pada waktu yang sangat tepat, persis sebelum aturan baru dibuat Pemerintah UEA.
Sekarang UFC sedang memusatkan kegiatannya di Las Vegas sampai UFC 260 pada 27 Maret mendatang.
Event berikutnya, yang dijadwalkan berlangsung pada 10 April, belum mendapatkan lokasi.
Baca Juga: Terungkap Rahasia Latihan yang Dilakoni Legenda UFC Georges St-Pierre
| Editor | : | Dwi Widijatmiko |
| Sumber | : | bloodyelbow.com |
Komentar