JUARA.NET - Usai menerima kekalahan dari Israel Adesanya di UFC 253 pada bulan September lalu, Paulo Costa merombak habis-habisan tubuhnya.
Paulo Costa melakoni duel paling berat dalam kariernya pada UFC 253 lalu.
Berhadapan dengan raja kelas menengah, Israel Adesanya, rekor suci tak terkalahkan milik Paulo Costa akhirnya ternoda juga.
Sejatinya, banyak penggemar dan pengamat yakin Paulo Costa dan tubuh berototnya saat itu akan menjadi penjegal utama Israel Adesanya.
Sebaliknya justru Costa-lah yang menjadi mainan Israel Adesanya lewat kemenangan KO pada ronde kedua.
Baca Juga: Jelang Perang Bintang, Israel Adesanya Tak Berniat Ikuti Jon Jones
Lima bulan berjalan setelah duel tersebut, baru-baru ini Costa mengunggah sebuah video melalui media sosialnya.
Melihat video yang Costa unggah, sudah pasti para penggemar UFC merasa sangat kaget.
Pasalnya tubuh bak monster milik Costa yang dulu tampak sangat mengerikan, kini sudah berganti.
Terlihat betul otot kekar Costa memang masih menghiasi, namun kini tubuhnya nampak lebih kurus daripada sebelumnya.
Paulo Costa seems to have trimmed down considerably following his #UFC 253 loss to Israel Adesanya.
I reckon leaner frame will serve him well going forward.
???? via @BorrachinhaMMA pic.twitter.com/fJgyVPyQVO
— Chisanga Malata (@Chisanga_Malata) February 7, 2021
Costa masih belum memberikan informasi seputar alasannya memangkas bobot tubuhnya.
Baca Juga: UFC Makin Panas! Duel Para Pecundang Israel Adesanya Diumumkan
Yang jelas, kini ia tengah bersiap habis-habisan untuk kembali menebar teror di kelas menengah UFC.
Target besar berupa jagoan kuat, Robert Whittaker, dibidik oleh petarung asal Brasil ini.
Kemenangan atas Whittaker, yang pernah menjadi juara interim kelas menengah, tentunya akan sangat berharga bagi Costa.
Andai bisa mengalahkan Whittaker, tentu saja Paulo Costa akan mendapatkan kehormatannya lagi.
Selain itu, ia juga dapat menggoda Adesanya untuk melakukan duel ulang.
Baca Juga: Pecundang Israel Adesanya Teror Bos UFC, Ada Apa?
View this post on Instagram
| Editor | : | Dwi Widijatmiko |
| Sumber | : |
Komentar