Bukan di Ring, Perjuangan Mike Tyson Sebenarnya Ada di Ruang Ganti

By Agung Kurniawan - Sabtu, 29 Agustus 2020 | 18:45 WIB
Legenda tinju, Mike Tyson, akan menjalani pertandingan ekshibisi pada September 2020.
TWITTER.COM/THESPORTSMAN
Legenda tinju, Mike Tyson, akan menjalani pertandingan ekshibisi pada September 2020.

JUARA.NET - Siapa sangka jika legenda tinju kelas berat dunia, Mike Tyson, justru harus menjalani perjuangan yang lebih keras saat berada di ruang ganti daripada ketika beraksi di ring.

Sejak menjalani debutnya di kancah profesional pada tahun 1985, Mike Tyson telah dikenal publik sebagai salah satu petinju paling garang yang pernah ada di kelas berat.

Nama Mike Tyson mulai mencuat setelah dirinya berhasil mengukir prestasi yang luar biasa dengan menyandang gelar sebagai juara termuda di kelas berat saat usianya masih 20 tahun.

Gelar itu diraih Mike Tyson pada tahun 1986 saat dia mampu mengalahkan Trevor Berbick melalui kemenangan KO saat laga baru memasuki ronde kedua.

Baca Juga: Para Penantang Terbaik di Kelasnya Khabib Nurmagomedov Diklaim Punya Nyali Tempe

Dengan pukulan mematikan serta keganasannya tatkala berada di atas ring, sosok berjulukan Si Leher Beton hingga kini masih menjadi salah satu petinju yang paling disegani.

Meski demikian, Joe Egan selaku rekan lama Mike Tyson mengungkapkan sebuah sisi lain yang jarang diketahui oleh orang atau khalayak umum.

Dalam sebuah kesempatan, Joe Egan menyebut bahwa perjuangan Mike Tyson yang sebenarnya justru terjadi saat dia berada di dalam ruang ganti, bukan ketika menjalani laga di ring.

Hal itu karena Mike Tyson sedang berupaya keras demi melawan dan mengenyahkan rasa takutnya sebelum berjalan keluar serta naik di atas ring untuk menghajar lawannya.

Baca Juga: Rajanya Para Titan UFC Mendadak Hilang Nafsu, Francis Ngannou Beri Pesan Berkelas

"Mike Tyson adalah seorang manusia, dia bukan sebuah mesin, dia mempunyai emosi yang sama dengan musuhnya," kata Joe Egan, dilansir JUARA.net dari The Sun.

Satu-satunya hal yang membedakan adalah Tyson lebih memilih untuk tetap menghadapi ketakutan itu dan berjalan tegap saat naik ke atas ring

"Naik ke atas ring membuat Anda menjadi seorang di antara pejuang karena Anda telah berhasil mengatasi ketakutan," ucap Egan menambahkan.

"Ada dua cara untuk menggambarkan rasa takut, hadapi segalanya dan bangkit atau lupakan segalanya dan kabur," imbuhnya.

Egan lantas teringat dengan ucapan mantan pelatih Mike Tyson, Cus D'Amato, yang menyebut bahwa momen itu adalah pertarungan antara jiwa pahlawan dan pecundang.

"Tyson biasanya mengalami ketakutan yang mengerikan saat di ruang ganti dan seperti yang dikatakan Cus pada kami, ada garis yang sangat tipis antara pecundang dan pahlawan," ucapnya.

Baca Juga: Pindah Kelas Berat Langsung Juara, Jon Jones Bisa Ikuti 2 Legenda UFC Ini


Editor : Dwi Widijatmiko
Sumber : The Sun


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X