Rencana Cerdik F1 Hadapi COVID-19: Majukan Libur Jeda Kompetisi

By Fiqri Al Awe - Kamis, 19 Maret 2020 | 12:00 WIB
Pembalap Red Bull Racing, Max Verstappen, saat tampil dalam balapan F1 GP Meksiko di Autodromo Hermanos Rodriguez, 27 Oktober 2019.
TWITTER.COM/REDBULLRACING
Pembalap Red Bull Racing, Max Verstappen, saat tampil dalam balapan F1 GP Meksiko di Autodromo Hermanos Rodriguez, 27 Oktober 2019.

JUARA.NET - Melalui sebuah jajak pendapat online, seluruh tim peserta Formula 1 (F1) sepakat untuk memajukan libur jeda kompetisi menjadi Maret hingga April.

Rencana memajukan libur jeda kompetisi, yang biasanya dilakukan pada bulan Agustus ini, bertujuan untuk memperbaki jadwal gelaran F1 yang porak poranda diterpa wabah virus corona.

Libur jeda kompetisi yang dimajukan kali ini juga berbeda dari segi durasinya.

Pasalnya, libur yang biasanya digelar selama 14 hari akan berlangsung selama 21 hari.

Baca Juga: Menyusul Hasil Tes Virus Corona, Ini Agenda Persib Selanjutnya

Rencana ini akan menjamin keselamatan bagi seluruh orang yang terlibat dalam balapan F1.

Di samping itu, cara ini memang terbilang cukup efisien mengingat sudah banyak waktu terpotong pada awal musim 2020.

Hingga saat ini, empat balapan pembuka F1 sudah resmi ditunda, yaitu GP Australia, Bahrain, Vietnam, dan China.

Melihat masalah COVID-19 yang masih berlangsung, kemungkinan balapan selanjutnya (Spanyol dan Monaco) juga akan menyusul untuk ditangguhkan.

Pihak F1 sendiri kemungkinan baru bisa memulai balapan pada bulan Mei, itu pun jika status pandemi virus corona sudah bisa dicabut.

Rencana memajukan libur jeda musim ini ditanggapi dengan cepat oleh tim RedBull.

Baca Juga: Polemik Olimpiade Tokyo 2020, Menteri Jepang Anggap Ini Kutukan

Dilansir Juara.net dari Crash.net, tim yang bermarkas di Inggris ini secara resmi sudah mengumumkan kabar pengistirahatan timnya mulai tanggal 27 Maret.

Pihak Redbull juga mengatakan kepatuhannya dalam segala hal yang berkaitan dengan penangguhan gelaran F1.

"Kami akan melaksanakan segala bentuk penanggulangan penyebaran virus ini dan kami akan melakukan pekerjaan sesuai dengan yang dianjurkan oleh Pemerintah Inggris dan pihak medis."

Sedangkan Ferrari sudah lebih dulu memutuskan berhenti, yaitu mulai 19 Maret.

Saat ini Italia, yang merupakan markas Ferrari, menjadi negara di Eropa yang paling parah terserang virus corona.

Baca Juga: F1 Mundur, Pembalapnya Surfing, Naik Gunung, Hingga Nonton Netflix


Editor : Dwi Widijatmiko
Sumber : Crash.net


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X