Kamaru Usman Berjejer dengan Nama-nama Terbesar di UFC

By Firzie A. Idris - Senin, 16 Desember 2019 | 16:02 WIB
Petarung UFC, Kamaru Usman, jelang duel melawan Colby Covington pada UFC 245, Sabtu (14/12/2019).
@usman84kg
Petarung UFC, Kamaru Usman, jelang duel melawan Colby Covington pada UFC 245, Sabtu (14/12/2019).

JUARA.net - Nama Kamaru Usman berdiri sejajar dengan nama-nama terbaik dunia mixed martial arts setelah petarung berdarah Nigeria-Amerika ini menang atas Colby Covington di ajang UFC 245 pada akhir pekan kemarin.

Kamaru Usman bahkan sempat melancarkan serangan brutal yang membuat rahang Colby Covington patah sebelum dua kali menjatuhan lawannya yang kontroversial itu pada ronde kelima untuk merenggut kemenangan.

Berkat kejayaan di T-Mobile Arena, Las Vegas, Nevada ini Kamaru Usman (16-1 MMA, 11-0 UFC) berhasil mempertahankan sabuk juara welterweight yang ia pegang.

Sang petarung kini menang dalam 15 duel beruntun dan masih tak terkalahkan di UFC.

Sepanjang sejarah UFC, hanya ada tiga petarung yang memulai kariernya di UFC dengan 11 kemenangan beruntun: Khabib Nurmagomedov, Anderson Silva, dan Royce Gracie.

Baca Juga: VIDEO - UFC 245: Pukulan Keras Kamaru Usman yang Patahkan Rahang Suporter Donald Trump

Khabib Nurmagomedov kini masih menorehkan rekor kemenangan setelah 28 partai sejak ia pertama bertarung di UFC pada Juli 2012.

Pertarungan terkininya adalah kemenangan kala menghadapi Dustin Poirier pada September 2019.

Sebelum era Khabib, UFC memiliki Anderson Silva. Petarung asal Brasil ini tak terkalahkan dalam 16 pertarungan sejak tampil di UFC pada Juni 2006 hingga menghadapi Stephan Bonnar pada Oktober 2013.

Ia baru tumbang pada partai UFC 162 saat menghadapi Chris Weldman, Juli 2013.

Mundur lagi sebelum era Khabib Nurmagomedov dan Anderson Silva, ada nama Roy Gracie.

Petarung asal Brasil yang kini berusia 53 tahun telah menjadi bagian UFC sejak pertarungan perdana kompetisi tersebut pada November 1993.

Baca Juga: UFC 245: Amanda Nunes Jadi Petarung Wanita dengan Kemenangan Terbanyak

Ia mengisi main event pada laga UFC 1 di mana ketika itu belum ada divisi kelas, ronde, atau pun juri. Para petarung juga boleh berduel tanpa mengenakan sarung tangan.

Royce akan memenangkan 11 pertarungan utamanya di UFC sebelum ia bertarung imbang kontra Ken Shamrock pada UFC 5 (ketika itu satu event UFC melibatkan para kontestan bertarung dengan sistem gugur sepanjang satu hari).

Pertarungan Royce vs Shamrock menjadi duel terlama sepanjang sejarah UFC karena berlangsung 36 menit dan belum melibatkan juri-juri untuk menilai para petarung.


Editor : Firzie A. Idris


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

TERPOPULER

Close Ads X