Berita Liga Inggris - Hai Watford, Sudah Cukup atau Cukup Sudah?!

By Daniel Sianturi - Selasa, 24 September 2019 | 11:23 WIB
Para pemain Watford, usai laga final Piala FA kontra Manchester City
TWITTER.COM/WATFORDFC
Para pemain Watford, usai laga final Piala FA kontra Manchester City

JUARA.net - Kemenangan sensasional Manchester City saat mengalahkan Watford dengan skor 8-0 pada pekan keenam telah menghadirkan banyak cerita.

Sejumlah rekor dan paparan fakta sebagai respon dari hasil pertandingan tersebut pasti sudah banyak yang anda ketahui.

"Ada apa dengan Watford?"

Demikian pertanyaan yang muncul di benak saya pagi ini saat berada di dalam bus kota menuju Palmerah, tempat saya beraktivitas.

Pada akhir musim 2014-2015, bersama Norwich City dan AFC Bournemouth, Watford sukses meraih tiket promosi ke liga utama Inggris.

Ketiga tersebut akan tampil berkompetisi pada Liga Inggris musim 2015-2016 dengan menggantikan posisi Hull City, Burnley dan QPR yang harus turun kasta usai Liga Inggris musim 2014-2015 menuntaskan pekan ke-38.

Pada awal musim 2015-2016, banyak pengamat sepakbola memprediksi bahwa Watford hanya akan bertahan satu musim saja.

Anggapan tersebut tidak berlebihan rasanya, jika mengingat sepak terjang Watford saat terakhir bermain di kasta tertinggi kompetisi antarklub di Inggris.

Sebelumnya pada musim 1998-1999 dan 2006-2007, Watford yang saat itu bermain di Premier League dengan status tim promosi juga harus gigit jari dan terjerembab kembali ke Divisi Championship pada akhir musim.

Bahkan pada musim 2006-2007, Watford menjadi juru kunci alias terpaku di dasar klasemen akhir.

Baca Juga: Kejuaraan Terbuka Lintas Alam Gantolle: Primoz Gricar Juara

Namun, prediksi para pengamat sepak bola kala itu salah besar!

Saat Leicester City keluar sebagai kampiun, Watford berhasil menghindari predikat 'tim satu musim' dengan mengakhiri kompetisi musim 2015-2016 di peringkat ke-13.

Pada musim 2016-2017, Watford nyaris terdegradasi saat berada di posisi ke-17 di akhir musim.

Berlanjut semusim berselang, Watford finish di posisi ke-14 dan pada musim 2018-2019 lalu Watford berada di posisi 11.

Musim lalu, prestasi The Hornets boleh dibilang cukup baik.

Selain berada di posisi ke-11 pada ajang liga, Watford juga meluncur hingga laga final Piala FA.

Sayang, di partai final Manchester City terlalu kuat.

Raheem Sterling dkk membuat remuk Watford dengan skor 6-0 di Stadion Wembley.

Itu sebabnya kekalahan Watford dengan skor 0-8 dari Manchester City akhir pekan lalu menjadikan Stadion Etihad sebagai stadion ketiga di mana gawang Watford dibobol lebih dari lima gol dalam satu pertandingan saat bersua Manchester City di era Pep Guardiola.

Sebelum di Stadion Etihad dan Stadion Wembley, pada musim 2016-2017, The Hornets juga kebobolan enam gol saat menjamu Manchester City di kandang sendiri, Stadion Vicarage Road.

Kembali ke musim 2018-2019, Watford memulai kompetisi dengan sangat baik.

The Hornets bahkan sanggup meraih poin sempurna setelah Liga Inggris musim tersebut memainkan empat laga.

Baca Juga: Kento Momota: Akan Sulit Kalahkan Anthony Sinisuka Ginting

Watford sukses mengumpulkan 12 poin lewat empat kemenangan beruntun yang mereka hasilkan saat mengalahkan Brighton & Hove Albion, Burnley, Crystal Palace dan juga salah satu anggota The Big Six yakni Tottenham Hotspur pada pekan keempat musim 2018-2019.

Selain itu, pada akhir pekan keempat musim lalu, prestasi Watford di liga lebih baik dari Manchester City.

Watford bersama Liverpool dan Chelsea menjadi tiga tim yang tetap sempurna setelah melakoni empat pertandingan.

Bahkan hingga pekan ke-35 musim 2018-2019, Watford masih berada di posisi kedelapan klasemen sementara saat itu.

Hanya saja, kekalahan di tiga laga terakhir musim lalu saat bersua Wolverhampton Wanderers, Chelsea, dan West Ham United hanya menempatkan finalis Piala FA musim lalu di peringkat ke-11 di akhir musim.

Menjalani enam pertandingan musim  baru ini, Watford kembali terjerembab di dasar klasemen.

Padahal jika kita bandingkan musim lalu, berbekal empat kemenangan, satu hasil imbang dan sekali kalah, Watford nangkring di peringkat keempat saat pekan keenam berakhir.

Baca Juga: MotoGP Aragon 2019 - Andrea Dovizioso Sudah Tahu Bakal Raih Podium

Posisi yang akan meloloskan mereka ke Liga Champions jika pekan tersebut kompetisi berakhir.

Sangat berbeda 180 derajat dengan kenyataan saat ini.

Dua hasil imbang dan empat kekalahan menjadikan Watford jatuh di posisi juru kunci.

Tantangan berat kini diemban manajer tim, Quique Sanchez Flores.

Quique Sanchez Flores sempat sukses membawa Atletico Madrid merengkuh titel Europa League musim 2009-2010, bukanlah orang baru bagi Watford.

Dialah manajer tim yang sukses mempertahankan Watford di Liga Utama Inggris saat The Hornets kembali promosi di musim 2015-2016.

Reaksi Quique Sanchez Flores dalam partai Watford lawan Sunderland di Liga Inggris di Vicarage Road,
beri
Reaksi Quique Sanchez Flores dalam partai Watford lawan Sunderland di Liga Inggris di Vicarage Road,

Pria Spanyol ini harus segera mengembalikan kepercayaan diri Etienne Capoue dkk agar segera bisa bangkit menatap 32 laga di depan.

Pekan depan, The Hornets akan melakukan lawatan ke Stadion Molineux untuk menghadapi tuan rumah Wolverhampton Wanderers.

Musim lalu tepatnya pada pekan kesembilan, dua gol yang disumbangkan masing-masing oleh Etienne Capoue dan Roberto Pereyra membawa Watford menggungguli Wolves di Stadion Molineux.

Wolves pulalah tim yang disingkirkan Troy Deeney dkk di semifinal Piala FA musim 2018-2019 silam.

Duel Watford kontra Wolverhampton Wanderers akhir pekan nanti diprediksi akan berjalan sengit.

Memasuki pekan ketujuh mendatang, hanya tersisa The Hornets dan The Wolves yang belum mengecap satu kemenangan sekalipun musim ini.

Oleh karenanya, sudah cukup bagi Watford untuk tidak bermain maksimal di sisa musim yang masih panjang ini.

Karena jika tidak berubah, rasanya "cukup sudah" sampai musim ini bagi tim kesayangan Reginal Kenneth Dwight alias Sir Elton John ini merasakan serunya berlaga di kompetisi tertinggi antarklub Inggris.

#RinganJari


Editor : Firzie A. Idris


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X