2 Risiko di Hadapan PV Sindhu Usai Raih Gelar Juara Dunia

By Agung Kurniawan - Senin, 16 September 2019 | 05:10 WIB
Pebulu tangkis tunggal putri India, PV Sindhu, berpose dengan medali emas Kejuaraan Dunia 2019 yang dia raih seusai mengalahkan Nozomi Okuhara (Jepang) pada babak final di St. Jakobshalle, Basel, Swiss, Minggu (25/8/2019).
TIMES OF INDIA
Pebulu tangkis tunggal putri India, PV Sindhu, berpose dengan medali emas Kejuaraan Dunia 2019 yang dia raih seusai mengalahkan Nozomi Okuhara (Jepang) pada babak final di St. Jakobshalle, Basel, Swiss, Minggu (25/8/2019).

JUARA.net - Pusarla Venkata (PV) Sindhu berhasil menjadi pebulu tangkis asal India pertama yang merebut gelar Juara Dunia.

Pada akhir Agustus lalu, PV Sindhu tampil cemerlang pada laga puncak Kejuaraan Dunia 2019 dengan mengalahkan tunggal putri asal Jepang yakni Nozomi Okuhara.

PV Sindhu berhasil menuntaskan perlawanan Nozomi Okuhara dua gim langsung dengan skor akhir 21-7, 21-17.

Gelar itu menjadi obat atas rasa penasarannya yang sudah dua kali gagal meraih juara saat melakoni laga puncak Kejuaraan Dunia yakni pada 2017 dan 2018.

Pada Kejuaraan Dunia 2017 dan 2018, Sindhu harus puas mengantongi keping medali perak.

Sedangkan pada pada Kejuaraan Dunia 2013 dan 2014, Sindhu harus terhenti di babak semifinal dan harus puas berkalung medali perunggu.

Torehan manis Sindhu pada Kejuaraan Dunia 2019 tak diraihnya seorang diri.

Pemain 24 tahun itu menegaskan bahwa peran orang tua, pelatih dan kerja keras yang ditekuninya selama ini benar-benar mampu membuahkan hasil manis.

Baca Juga: MotoGP San Marino 2019 - Perbedaan Insiden Rossi-Marquez dengan Sepang 2015

"Saya sudah menunggu medali emas ini selama lima tahun. Saya sebelumnya selalu kalah. Sempat sedih, tapi saya selalu berusaha bangkit lagi dan terus bekerja keras," ucap Sindhu, dikutip JUARA.net dari Times of India.

"Orang tua saya telah banyak berkorban bagi saya. Pelatih-pelatih saya juga berperan penting, pelatih pertama saya adalah Mehboob Ali dan saya sudah ditangani pelatih Pullela Gopichand sejak usia saya 10 tahun," ujarnya.

Keberhasilan Sindhu menyandang status gelar Juara Dunia 2019 diakuinya bakal membawa dua risiko besar.

Baca Juga: Link Live Streaming MotoGP San Marino 2019 - Momen Yamaha Incar Kemenangan

Bahkan, pemain kelahiran Hyderabad, India, itu sudah merasa bahwa dirinya bakal jauh lebih 'ditandai' oleh lawan-lawannya kelak, untuk itu Sindhu telah menyiapkan beberapa strategi khusus.

"Sekarang, saya akan lebih banyak memikul tekanan dan rasa tanggung jawab. Saya paham, pasti banyak lawan yang sudah menandai saya setelah Kejuaraan Dunia 2019," ujar Sindhu.

"Saya harus terus berlatih keras ke depannya. Saya juga harus mengubah beberapa strategi bermain saya karena sekarang lawan sudah mengetahui gaya bermain dan strategi apa yang saya terapkan,"

Baca Juga: Neymar Comeback Bagi PSG, Ultras Paris: Jual Saja ke Area Prostitusi!

"Jadi, saya akan terus tampil dengan strategi-strategi baru setiap mengikuti pertandingan," ujar dia lagi.

Sementara itu, tekad untuk terus menampilkan strategi baru dari Sindhu bakal kembali diperlihatkan tatkala mengikuti China Open 2019.

Pada turnamen BWF World Tour Super 1000 itu, Sindhu sudah ditunggu tunggal putri China, Li Xue Rui.

China Open 2019 sendiri rencananya bakal dihelat di Changzhou, China, pada 17-22 September mendatang.


Editor : Firzie A. Idris
Sumber : times of india


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

TERPOPULER

Close Ads X