Pernah Cedera Parah, Goh Liu Ying Tak Patah Arang Kejar Olimpiade 2020

By Nestri Yuniardi - Jumat, 21 Juni 2019 | 12:10 WIB
Pasangan ganda campuran Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying menjadi pemain paling senior dalam jajaran penghuni 10 besar dunia saat ini.
ANDREAS JOEVI/BOLASPORT.COM
Pasangan ganda campuran Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying menjadi pemain paling senior dalam jajaran penghuni 10 besar dunia saat ini.

JUARA.NET - Pasangan ganda campuran Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying menjadi pemain paling senior dalam jajaran penghuni 10 besar dunia saat ini.

Duet Chan Peng Soon/Goh Liu Ying pun kini masih kokoh bertahan di peringkat lima dunia selama tujuh minggu berturut-turut.

Secara pribadi, Goh Liu Ying pun merasa bersyukur, dia dan sang partner masih mampu bersaing di jajaran top 10 dunia meski usia mereka bisa dibilang sudah tak muda lagi.

Baca Juga: Ditinggal Lee Chong Wei Pensiun, Malaysia Hadapi 'Masalah' Baru

Apalagi, Goh Liu Ying sendiri pernah menjalani operasi sebanyak dua kali akibat cedera parah yang terjadi pada tahun 2014 dan 2017 silam.

Pertama pada tahun 2014 silam, kala itu dia dibekap cedera di kedua lututnya dan absen nyaris satu tahun lamanya dari kompetisi internasional.

Sementara pada tahun 2017, dia mengalami cedera bahu dan harus kembali absen dari panggung kompetisi sekitar enam bulan.

Baca Juga: Axelsen Kembali Didera Asma, Bulu Tangkis Denmark Cari Jalan Keluar

"Saya kembali dari dua kali operasi dan saya sekarang sangat menghargai setiap waktu dalam (mengikuti) kompetisi," ujar Goh Liu Ying, yang dilansir JUARA dari Stadium Astro.

"Sekarang, (peluang) karier saya semakin kecil, jadi saya saya sangat menghargai (waktu) selagi saya masih bisa berkompetisi," ucap dia melanjutkan

Kini juara New Zealand Open 2019 tersebut merupakan pemain independen alias sudah tidak bernaung lagi di bawah Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (Badminton Association of Malaysia/BAM).

Sebagai pemain profesional, mereka tentu harus menjaga aspek-aspek kebugaran secara mandiri lantaran sudah tidak lagi menerima fasilitas layaknya para pemain pelatnas.

Baca Juga: Viktor Axelsen Mengaku Kecewa Gagal Tampil pada European Games 2019

Meski begitu, Goh Liu Ying sendiri menyebut bahwa dia dan Chan memiliki segudang pengalaman yang mampu membekali mereka dalam meramaikan peta persaingan ganda campuran dunia.

Salah satunya adalah pengalaman bertanding di ajang sekelas Olimpiade, dimana Chan/Goh pernah meraih keping medali perak pada Olimpiade Rio 2016.

"Saya pikir kami lebih berpengalaman dibandingkan pasangan lain saat ini. Jadi, kelebihan ini harus kami manfaatkan," kata Goh Liu Ying.

Baca Juga: Usai Putuskan Pensiun, Tak Ada Lagi Lee Chong Wei dalam Ranking BWF

"Di setiap turnamen, kami (pemain) yang lebih tua, jadi kami juga perlu lebih memperhatikan kebugaran fisik,"

"Jika tidak demikian, maka penampilan kami akan menurun dan kalah dari para pemain muda," kata dia lagi.

Sejauh ini, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying masih menunjukkan tekad kuat mereka untuk terus mengikuti turnamen penting demi mendulang poin Olimpiade Tokyo 2020.

Mereka telah mendaftarkan diri pada dua turnamen terdekat, Indonesia Open 2019 (16-22 Juli) dan Japan Open 2019 (23-28 Juli) mendatang.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Permintaan maaf Jorge Lorenzo dianggap sia-sia oleh Andrea Dovizioso. . #jorgelorenzo #andreadovizioso #motogp #motogp2019

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on


Editor : Imadudin Adam
Sumber : Djarum Badminton, Stadium Astro


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X