Son Wan-ho Ingin Tunggal Putra Korea Selatan Segera Berbenah

By Nestri Yuniardi - Rabu, 12 Juni 2019 | 13:03 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra Korea Selatan, Son Wan-ho usai pertandingan menghadapi pebulu tangkis t
doddy
Pebulu tangkis tunggal putra Korea Selatan, Son Wan-ho usai pertandingan menghadapi pebulu tangkis t

JUARA.NET - Kekalahan Korea Selatan pada perempat final Piala Sudirman 2019 kontra Thailand nampaknya menjadi perhatian besar bagi Son Wan-ho.

Sebagai tunggal putra terbaik Negeri Ginseng, Son Wan-ho punya evaluasi besar menilik hasil jeblok yang membuat tim yang memenangi edisi 2017 tersebut gagal naik podium.

Bagi Son Wan-ho, kegagalan Korea Selatan untuk setidaknya menyabet medali pada Piala Sudirman 2019 tak lepas dari absennya para pemain senior Korea Selatan di nomor tunggal, termasuk Son Wan-ho dan juga pemain tunggal putri, Sung Ji-hyun.

Baca Juga: Hasil Final Australian Open 2019 - Jonatan Christie Sumbang 1 Gelar dan China Juara Umum

Son Wan-ho tak bisa memperkuat Negeri Ginseng pada ajang Piala Sudirman 2019 lantaran masih dibekap cedera pergelangan kaki.

Pebulu tangkis tunggal putra Korea Selatan, Son Wan-ho, selepas menjalani operasi pada engkel kaki kirinya.
instagram.com/son_wanho
Pebulu tangkis tunggal putra Korea Selatan, Son Wan-ho, selepas menjalani operasi pada engkel kaki kirinya.

Sementara Sung Ji-hyun terpaksa keluar dari skuad Korea Selatan beberapa saat menjelang berlangsungnya Piala Sudirman 2019 akibat mengalami cedera pergelangan tangan.

Son Wan-ho pun memberi sedikit pandangannya terkait performa Korea Selatan pada turnamen beregu campuran tersebut.

"Saya melihat kekalahan Korea Selatan dari Thailand di perempat final dan itu membuat hati saya prihatin," ucap Son Wan-ho dilansir JUARA dari Badminton Times.

"Tunggal putra junior Korea Selatan belum ada yang siap naik level. Jadi kami harus segera berbenah dan mulai membicarakan itu."

"Para junior saya memang telah bekerja keras, tetapi level mereka masih belum mencapai tingkat terbaik," kata pemain 31 tahun ini melanjutkan.

Baca Juga: Jonatan Christie Ungkap Rahasia Grafik Penampilan yang Meningkat

Saat ini Son Wan-ho memang menjadi tumpuan utama tunggal putra Negeri Ginseng.

Pasalnya, pemain di bawah angkatan Son seperti Heo Kwang-hee dan Jeon Hyeok-jin masih belum menunjukkan kelas mereka di kancah turnamen internasional.

Bahkan Jeon Hyeok-jin yang dulunya pernah meraih medali perak Kejuaraan Asia Junior 2013 dan sempat menduduki peringkat 18 dunia, kini justru menghilang.

Turnamen terakhir yang diiktui pemain 23 tahun tersebut adalah All England Open 2018.

Baca Juga: Blibli Indonesia Open - Ini Harga dan Cara Beli Tiket Pertandingan

Sementara pada nomor tunggal putri, Korea Selatan bisa sedikit bernafas lega lantaran memiliki talenta muda bernama An Se-young yang menarik banyak perhatian.

Apalagi saat Korea Selatan berhadapan dengan Taiwan di Piala Sudirman 2019, An Se-young berhasil menundukkan tunggal putri nomor satu dunia saat ini, Tai Tzu Ying.

Di usianya yang masih menginjak 17 tahun, An juga sudah mengantongi satu gelar BWF World Tour pada New Zealand Open 2019.

Baca Juga: Ada Rumor Siap Pensiun, Lee Chong Wei Buka Suara

Pada sisi lain, Son Wan-ho yang kini masih menjalani masa pemulihan cedera tengah berusaha untuk segera kembali ke turnamen internasional.

Dia diprediksi akan comeback pada bulan November 2019 mendatang.

Meski masih memiliki protected ranking di peringkat enam dunia, Son tak mau bersantai.

Son Wan-ho paham bahwa sekembalinya berkompetisi, persaingan tunggal putra akan makin sengit, khususnya untuk memperebutkan tiket Olimpiade Tokyo 2020.

Baca Juga: Soniia Cheah Mulai Bangkit Setelah Sering Tersingkir pada Babak Pertama

"Untuk mengatasi masalah gap tunggal putra kami, saya akan berusaha keras pada Olimpiade 2020," kata Son Wan-ho.

"Saya ingin mampu melaju lebih jauh dengan menunjukkan kualitas permainan saya pada Olimpiade 2020," kata dia memungkasi.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Berikut adalah klasemen sementara BWF World Tour 2019 setelah Australian Open 2019. Pada turnamen Super 300 tersebut Indonesia meraih satu gelar dan dua runner-up. Satu gelar dipersembahkan oleh tunggal putra, Jonatan Christie, sementara dua runner-up didapat Anthony Sinisuka Ginting dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. Sementara itu, China menjadi juara umum setelah mengantongi dua gelar. Gelar didapat dari pasangan ganda campuran dari Wang Yilyu/Huang Dongping, China juga mendapatkan titel melalui tunggal putri Chen Yufei yang mengalahkan Nozomi Okuhara (Jepang), dengan skor telak. Jepang gagal membawa pulang gelar dari nomor ganda putra setelah pasangan unggulan pertama Takeshi Kamura/Keigo Sonoda ditaklukkan wakil Korea Selatan, Ko Sung-hyun/Shin Baek-cheol. Satu-satunya gelar Negeri Sakura disumbangkan lewat penampilan pasangan ganda putri Yuki Fukushima/Sayaka Hirota yang mengalahkan Chen Qingchen/Jia Yifan (China). Para pebulu tangkis dunia akan melanjutkan perburuan gelar dalam turnamen yang masuk kalender BWF pada Juli mendatang. Daftar peraih gelar untuk Indonesia: Super 1000: 1. Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (All England) Super 500: 1. Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon (Malaysia Masters, Indonesia Masters) 2. Greysia Polii/Apriyani Rahayu (India Open) Super 300: 1. Fitriani (Thailand Masters) 2. Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (Swiss Open) 3. Jonatan Christie (New Zealand Open) 4. Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (New Zealand Open) 5. Jonatan Christie (Australian Open) PS: Tabel klasemen ini bukan resmi karena BWF tidak merilis klasemen. #badminton #bwf #bwfworldtour #bwfbadminton #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on




Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X