KILAS BALIK - Match Fixing Liga Italia, Kiper Cremonese Racuni Rekan Satu Tim

By Firzie A. Idris - Jumat, 17 Mei 2019 | 20:27 WIB
Mantan kiper Cremonese, Marco Paoloni.
GAZZETTA
Mantan kiper Cremonese, Marco Paoloni.

JUARA.net - Salah satu skandal match fixing yang membuat heboh Italia terjadi pada 2011. Ketika itu, kiper Cremonese, Marco Paoloni, diduga meracuni rekan-rekan setimnya agar kubu Serie C tersebut kalah di laga-laga genting.

Manajemen klub Cremonese melaporkan sebuah insiden misterius yang membuat lima pemain mereka jatuh sakit setelah laga kontra Paganese pada 14 November 2010.

Seorang pemain mereka bahkan mengalami kecelakaan mobil ketika tengah menyetir.

Pemain yang menjadi pusat skandal ini adalah kiper Marco Paoloni

Menurut Guardian, gaya hidupnya yang gemar menghamburkan uang membuat ia terjerat hutang sehingga mencoba mengatur sejumlah pertandingan dengan beberapa bandar.

Baru-baru ini sang kiper mengaku memiliki hutang hingga 500 ribu euro ketika tengah bermain di kasta ketiga Italia, jumlah sangat besar bagi pemain level itu.

Baca Juga: Jose Mourinho Lemparkan Komentar Bijak Terkait Klopp dan Pochettino

"Masalahnya, Cremonese ketika itu tim kuat. Bahkan, dengan sang kiper bekerja sama dengan bandar pun, mereka tetap saja menorehkan kemenangan," tutur James Hornacastle, pengamat sepak bola Italia di podcast Totally Football Show.

Beberapa aksi sang kiper memang bisa dikatakan mencurigakan, pada beberapa klip di bawah ini ia tampak sengaja menahan bola terlalu lama sehingga bola dicolong dari kakinya, ia kelihatan kesulitan menjaga bola dari gawangnya, dan sengaja memancing amarah wasit.

Alhasil, Paoloni pun mengambil langkah lebih ekstrem dengan meracuni botol minum rekan-rekan setimnya sebelum pertandingan.

Penyelidikan lebih lanjut menunjukkan bahwa sang kiper hanyalah sebagian kecil dari skandal sepak bola terbesar setelah Calciopoli.

Penangkapan dilakukan di lebih dari 10 kota di seantero Italia. Beberapa nama besar yang terseret adalah legenda Lazio, Giuseppe Signori, dan kapten Atalanta, Cristiano Doni.

"Pada awalnya terlihat cuma hanya beberapa laga dan kemudian kami menyadari bahwa ini adalah sistem global," tutur jaksa penuntut umumt, Roberto Di Martino, kepada Associated Press.

Stefano Palazzi, penuntut dari federasi sepak bola Italia menjatuhkan hukuman lima tahun kepada Paoloni, sama dengan Signori walau ketika itu sang striker telah pensiun.

Cristiano Doni mendapat hukuman 5 1/2 tahun dan Atalanta mendapat pengurangan poin.

Sampai hari ini, Marco Paoloni bersikeras kalau ia tidak melakukan hal yang dituduhkan kepadanya.

"Saya bertaruh dan meninggikan hasil-hasil yang kami dapat agar mengusir para pemberi pinjaman. Namun, saya tak pernah mengatur hasil laga atau meracuni teman-teman setim. Bagaimana saya bisa melakukan itu?" ujarnya kepad Sportmediaset.


Editor : Firzie A. Idris
Sumber : Berbagai Sumber


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X