Jelang MotoGP Spanyol 2019 - 5 Fakta Sirkuit Jerez, Kontroversi dan Valentino Rossi Tersukses

By Firzie A. Idris - Kamis, 25 April 2019 | 18:24 WIB
Sirkuit Jerez yang berada di Andalucia, Spanyol.
motoriweb
Sirkuit Jerez yang berada di Andalucia, Spanyol.

JUARA.net - Seri keempat MotoGP 2019 akan bergulir di Sirkuit Jerez, Spanyol, pada akhir pekan 4-5 Mei 2019.

Sirkuit Jerez sudah menggelar balapan era MotoGP/500cc sejak 1987. Venue berkapasitas 125 ribu tersebut akan kembali menjadi saksi persaingan ketat di MotoGP 2019 dengan Andrea Dovizioso (Ducati) memimpin kejuaraan dunia dengan 54 poin.

Berikut adalah 5 fakta MotoGP Spanyol 2019 dan Sirkuit Jerez.

1. Empat Pemenang Berbeda Sejak 2015

Persaingan di Sirkuit Jerez dalam beberapa tahun terakhir panas. Empat rider berbeda merasakan podium tertinggi di sirkuit yang terletak di daerah Andalusia tersebut.

Marc Marquez, Dani Pedrosa, Valentino Rossi, Jorge Lorenzo berganti menjadi juara di MotoGP Spanyol sejak 2015.

Baca Juga : Berita MotoGP - Gaya Balap Jadi Kunci Kemenangan Alex Rins Musim Ini

Rossi masih menjadi pembalap tersukses di Sirkuit Jerez dengan koleksi 9 kali kemenangan.

2. Sirkuit Jerez adalah Perwujudan Cinta Warga Spanyol ke Balap Motor

Pada awal peresmiannya, Sirkuit Jerez menggelar ajang Formula 1. Namun, massa yang datang tidaklah banyak relatif dengan ukuran sirkuit.

Hal berbeda terjadi ketika balap motor kelas 500cc lalu MotoGP merambah venue tersebut. Lebih dari 200 ribu penonton datang ke Sirkuit Jerez tiap tahunnya.

Menurut racingciruits.info, hal ini disebabkan sejarah panjang area sekitar stadion dengan balap motor. Pada awal 1960an, Jerez menjadi tuan rumah Trofeo de la Merced, seri balapan jalanan yang mempertontonkan jagoan-jagoan roda dua Spanyol ketika itu termasuk Angel Nieto, Sito Pons, dan Ricardo Tormo.

3. Nama Lengkapnya kini Circuito de Jerez Angel Nieto

Nama Angel Nieto ditambahkan ke Sirkuit Jerez jelang penyelenggaraan MotoGP Spanyol 2018 sebagai penghormatan setelah Nieto meninggal dunia secara tragis pada 3 Agustus tahun sebelumnya di Ibiza.

Baca Juga : Berita MotoGP - 3 Alasan Valentino Rossi Harus Sangat Diperhitungkan di Kejuaraan Dunia

Angel Nieto adalah legenda balap motor asal Negeri Matador. Nama lengkapnya adalah Angel Nieto Roldan kelahiran 25 Januari 1947. Nieto menjadi pemenang 13 kali Kejuaran Dunia selama karier 23 tahunnya.

Pembalap kelahiran Zamora, Spanyol, ini menorehkan 90 kemenangan Grand Prix. Fakta menarik adalah Angel Nieto sebenarnya tak pernah melakukan balapan kelas MotoGP atau 500cc di sirkuit sepanjang 4.423 meter ini.

4. Nama-nama Legenda Sebagai Tikungan

Ke-13 tikungan di Sirkuit Jerez merupakan dedikasi kepada para sosok hebat dunia balap sepanjang masa.

Sebagai contoh, tikungan terakhir (ke-13) dinamai Curva Lorenzo, untuk menghormati juara dunia MotoGP, Jorge Lorenzo. "Bagi saya, penghargaan ini sangat spesial, lebih dari menjadi juara dunia," tutur Lorenzo.

Baca Juga : Ducati: Marc Marquez Pembalap Hebat, tetapi Ia Juga Bisa Ditekan

Tikungan ke-9 merupakan Curva Angel Nieto, legenda balap motor Spanyol yang namanya juga menjadi nama sirkuit ini sejak 2018. Tikungan ke-11 adalah Curva Alex Criville, pembalap asal Spanyol pertama yang menjadi juara di kelas Grand Prix 500cc pada 1999.

Dani Pedrosa mendapat kehormatan untuk diabadikan namanya di tikungan ke-6 Jerez. Pedrosa berdiri di podium Sirkuit Jerez untuk setiap tahunnya dari 2005 hingga 2014.

5. Saksi Duel Kontroversial Formula 1

Sirkuit Jerez menggelar balapan Formula 1 terakhirnya pada 1997. Jerez menjadi seri terakhir Formula 1 tahun itu dan bakal dikenang sebagai salah satu balapan paling panas sepanjang sejarah.

Pembalap Ferrari, Michael Schumacher, dan pembalap Williams, Jacquez Villeneuve, berduel sepanjang musim dan mereka hanya terpisahkan oleh sebiji poin dengan Schumacher unggul jelang seri terakhir ini.

Sejarah tercipta kala Schumacher, Villeneuve, dan pembalap kedua Williams, Heinz Harald Frentzen, mencatatkan waktu identik 1 menit 21, 072 detik di kualifikasi.

Serangkaian duel di lintasan berujung ke Michael Schumacher dianggap menabrakkan mobilnya ke Villeneuve untuk menghentikan sang rival. Namun, mobil Villeneuve tetap melaju dan bahkan memimpin balapan sementara mobil Ferrari Schumacher masuk ke gravel trap dan tak bisa melanjutkan.

Villeneuve hanya perlu finish di lima besar untuk meraih gelar juara dunia dan ia akhirnya finish peringkat ketiga.

Namun, kontroversi meruak setelah Villeneuve dianggap melepas tempat pertama agar duo McLaren, David Coulthard dan Mika Hakkinen finish peringkat kedua dan pertama, sebagai bagian dari perjanjian antara bos McLaren Ron Dennis dan Frank Williams.

Seusai balapan, Schumacher terkena penalti dari FIA (Federasi Otomotif Internasional dan ia kehilangan semua poin di musim tersebut.


Editor : Firzie A. Idris
Sumber : berbagai sumber


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X