Duel Klasik pada Seri IV Solo IBL 2018-2019 Jadi Milik Stapac Jakarta

By Bayu Nur Cahyo - Sabtu, 12 Januari 2019 | 22:14 WIB
Pemain Stapac Jakarta, Kaleb Ramot Gemilang, melakukan lay-up saat membela timnya menghadapi NSH Jakarta pada Seri IV Solo IBL Pertamax 2018-2019 di Sritex Arena, Solo, Jawa Tengah, Jumat (11/1/2019).
IBL
Pemain Stapac Jakarta, Kaleb Ramot Gemilang, melakukan lay-up saat membela timnya menghadapi NSH Jakarta pada Seri IV Solo IBL Pertamax 2018-2019 di Sritex Arena, Solo, Jawa Tengah, Jumat (11/1/2019).

Duel klasik antara Stapac Jakarta dan Satria Muda Pertamina Jakarta yang tersaji pada laga terakhir hari kedua penyelenggaraan lanjutan IBL Pertamax 2018-2019 Seri IV Solo menjadi milik Stapac.

Bentrok di Sritex Arena, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (12/1/2019), Stapac mengatasi Satria Muda dengan skor 85-78.

Hasil ini terasa menyakitkan bagi skuat Satria Muda, terlebih sang pemain asing, Dior Lowhorn, tampil gemilang.

Dalam duel tersebut, Lowhorn membukukan double-double hasil dari 33 poin dan 15 rebound.

Sementara itu, dari kubu Stapac, Kaleb Ramot Gemilang menjadi topscorer dengan 15 poin. 


Jalannya pertandingan

Guard Stapac Jakarta, Widyanta Putra Tedja membuka dua poin pertama bagi timnya pada kuarter pertama.

Dia lalu membawa Stapac memperlebar keunggulan atas Satria Muda menjadi 10-5 melalui aksi driving lay-up.

Namun, hal ini tak berlangsung lama.

Lowhorn yang berperan sebagai center berhasil membawa Satria Muda berbalik unggul 14-13 setelah tembakan dua poinnya menemui sasaran.

Satria Muda kemudian menutup kuarter pertama dengan skor 24-17 setelah tembakan tripoin point guard mereka, Hardianus, masuk.

Pada kuarter kedua, Vamiga Michel berhasil memasukkan dua free throw yang membuat Satria Muda memperlebar keunggulan menjadi 27-23.

Stapac lalu memperkecil margin skor menjadi 32-34 melalui tembakan dua poin Kaleb Gemilang Ramot.

Namun, Hardianus lagi-lagi mampu membuat Satria Muda unggul 39-35 pada akhir kuarter kedua melalui tembakan tripoinnya.

(Baca juga: IBL Pertamax 2018-2019 - David Atkinson Gemilang, Bima Perkasa Kalahkan Pelita Jaya)

Pada kuarter ketiga, Stapac mulai mengejar selisih poin melalui tembakan tripoin Agassi Goantara yang berhasil mengubah skor menjadi imbang 51-51.

Abraham Damar Grahita kemudian membawa Stapac berbalik unggul pada akhir kuarter ketiga dengan skor 54-53.

Memasuki kuarter keempat, laga klasik antara dua rival bebuyutan ini semakin sengit.

Penonton yang memadati Sritex Arena pun turut memanaskan tensi laga melalui sorakan silih berganti.

Lowhorn berhasil memaksimalkan dua free throw yang dia dapat untuk kembali membawa Satria Muda unggul 50-42.

Saat laga menyisakan satu menit lagi, kapten Satria Muda, Arki Dikania Wisnu, harus meninggalkan lapangan pertandingan karena melakukan pelanggaran kelima.

(Baca juga: IBL Pertamax 2018-2019 - Bangkit, NSH Jakarta Kandaskan Satya Wacana Salatiga)

Hilangnya Arki membuat Satria Muda sedikit goyah.

Alhasil, laga kontra Stapac harus diselesaikan melalui perpanjangan waktu alias overtime lantaran skor pada akhir kuarter keempat sama kuat 70-70.

Pada masa overtime, para pemain kedua tim sempat terjatuh karena lantai lapangan yang licin sehingga wasit mengambil keputusan melakukan referee time out.

Selepas fase inilah, Stapac akhirnya mendapatkan momentum mereka sehingga mampu mengatasi Satria Muda dengan keunggulan 7 poin.

Dari laga lain, kejutan besar terjadi setelah Pelita Jaya Jakarta tumbang di tangan Bima Perkasa Jogja dengan skor 72-67.

Sementara itu, NSH Jakarta sukses bangkit dari kekalahan pada laga hari pertama dengan menundukkan Satya Wacana Salatiga secara telak, 99-67.

 


Editor : Diya Farida Purnawangsuni
Sumber : BolaSport.com


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

TERPOPULER

Close Ads X