Legenda MU Resmikan Lapangan di Kolong Jalanan

By Minggu, 27 April 2014 | 22:41 WIB
Suasana peresmian Lapangan Bawet bersama legenda Man. United, Garry Pallister (kiri)
Sem Bagaskara/Harian BOLA
Suasana peresmian Lapangan Bawet bersama legenda Man. United, Garry Pallister (kiri)

Sepak bola banyak digemari orang lantaran sifatnya yang universal. Permainan ini dapat dimainkan oleh siapa pun dan dimana pun.

Tak melulu harus di lapangan hijau, permainan ini bisa tetap tergelar di lahan tandus bergelombang atau bahkan di sebidang tanah di bawah kolong jalan layang. Tepat di bawah hiruk pikuk kepadatan lalu lintas Jalan Layang Pasupati, Bandung, terdapat sepetak area yang biasa digunakan komunitas Rumah Cemara dan warga sekitar untuk memainkan si kulit bundar.

Rumah Cemara adalah organisasi berbasis komunitas bagi penderita HIV dan mantan pengguna obat terlarang. Organisasi ini sangat intens menggunakan media sepak bola untuk mengedukasi masyarakat tentang apa itu HIV/AIDS. Mereka memiliki misi untuk membebaskan Indonesia dari stigma negatif dan diskriminasi terhadap penderita HIV.   

Antusiasme tinggi masyarakat untuk bermain sepak bola di area itu membuat, Komunitas Rumah Cemara berinisiatif melakukan pemugaran. Gayung bersambut, pada akhir November tahun lalu, Rumah Cemara mendapatkan tawaran dari Chevrolet untuk merevitalisasi area yang disebut sebagai Lapangan Bawet (Bandung Wetan) itu agar menjadi lebih layak digunakan.

Pada Minggu (27/12), Chevrolet yang juga berkerjasama dengan Manchester United dan One World Futbol Project akhirnya secara resmi membuka Lapangan Bawet. Dalam acara itu hadir pula legenda Man. United, Gary Pallister dan Walikota Bandung, Ridwan Kamil.

“Kami bangga mampu menyediakan fasilitas bagi teman-teman Rumah Cemara yang nantinya bisa menggunakan lapangan ini untuk kepentingan yang lebih mulia. Lapangan ini adalah sebuah simbol persahabatan,” ucap Public Relations Director General Motors Indonesia, Maria Sidabutar

“Lewat kampanye What Do You #PlayFor?,  Chevrolet ingin ikut serta dalam usaha menghapus stigma buruk masyarakat akan penderita HIV. Sudah saatnya mengubah sikap dan segera menyadari bahwa kita bisa saling berbagi dengan saudara saudara kita penderita HIV, tanpa adanya sekat atau batasan-batasan sosial,” katanya lagi.


Editor :
Sumber : Harian BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X