Wawancara Syahril Taher: Harus Ada Perubahan

By Eko Widodo - Selasa, 3 Juni 2014 | 15:30 WIB
Syahril Taher, mengadakan penyegaran dengan mengganti Jaya Hartono.
Herka Yaris P.
Syahril Taher, mengadakan penyegaran dengan mengganti Jaya Hartono.

Pencapaian Persiba Balikpapan, yang tidak optimal di LSI 2014, memaksa ketua umum klub, Syahril Taher, turun tangan dan angkat bicara. Padahal, Syahril musim ini membatasi keterlibatannya dengan Tim Beruang Madu lantaran statusnya sebagai Presiden Direktur PT LI. Berikut petikan wawancara Aning Jati dengan Syahril se­putar kondisi terkini di Persiba Balikpapan saat ini, termasuk keputusan memberhentikan Jaya Hartono.

Apa yang menjadi poin utama alasan pemberhentian Jaya Hartono?
Kami mengambil keputusan pemberhentian itu tidak dalam waktu mendadak. Terbukti kami masih memberikan kesempatan pada Jaya meski di putaran I hasil tim tidak seperti harapan. Namun, partai melawan Mitra Kukar (28/5) memang menjadi kesempatan terakhir dan di laga itu tim kalah di kandang.

Target klub tidak muluk, bukan menjadi juara melainkan sekadar bertahan di LSI. Akan tetapi, hal tersebut pun ketika itu tampak sulit direalisasikan. Kami berharap Liestiadi bisa mewujudkan target yang sebenarnya sederhana itu.

Apa yang membuat target itu susah dicapai?
Dari pengamatan saya, permainan yang diusung tim kala ditangani Jaya cenderung memainkan bola-bola panjang. Di zaman sekarang, permainan seperti itu hanya digunakan jika pertandingan diwarnai hujan dan lapangan becek. Artinya, harus ada pembaruan dalam sisi teknis.

Selain itu, fisik pemain tidak terlalu bagus untuk bermain selama 90 menit. Sebagai pemain bola, jika fisiknya tidak op­timal, bagaimana bisa menja­lankan instruksi pelatih? Akan tetapi, saya lihat sejak menahan 1-1 Persela di Lamongan (23/5), fisik pemain terus membaik.

Jaya Hartono menjadi direk­tur teknik setelah diberhentikan dari jabatan pelatih.
Keputusan itu juga diambil sebagai langkah terbaik. Sebenarnya, kondisi internal Persiba Balikpapan cukup tenang. Namun, kami tidak mau mengambil risiko membuat tim jadi tidak kondusif sehingga kami menawari Jaya di posisi baru sebagai direktur teknik dan dia menerima jabatan itu.

Sebagai direktur teknik, Jaya sebatas memberikan masukan kepada Liestiadi ketika diminta. Di lapangan, Liestiadi yang memegang tim. Keduanya sudah kami ajak bicara agar tidak ada kecanggungan dan sejauh ini sebagai profesional, mereka tidak menemui masalah dengan tugas barunya.

Apa yang Anda harapkan dari Liestiadi?
Tentu kami ingin dia bisa meningkatkan performa tim. Saya lihat dalam dua hari pertama sejak Liestiadi menjadi pelatih, ada perubahan dalam sesi latihan. Saya optimistis permainan tim makin sempurna karena seharusnya pemain bisa menjalankan instruksi pelatih secara baik.

Saya ingin seluruh pemain memenuhi instruksi pelatih. Kami tidak pernah menunggak kewajiban kepada pemain, menyediakan pemain dengan mes bagus, termasuk pula menu makanan yang baik setiap harinya. Jadi, pemain semestinya tidak terkendala dari sisi nonteknis sehingga bisa mencurahkan permainan terbaik untuk mendukung strategi pelatih pada setiap pertandingan.


Editor : Eko Widodo
Sumber : Harian BOLA (Penulis: Aning Jati)


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X