RETRO: Demonstrasi Suporter Masih Ancam PSSI

By Caesar Sardi - Jumat, 12 Juni 2015 | 14:20 WIB
Demonstrasi suporter besar-besaran masih mengancam PSSI.
Dok. BOLA
Demonstrasi suporter besar-besaran masih mengancam PSSI.

Dalam waktu dekat, bisa jadi suporter dari penjuru Indonesia akan kembali memasuki Gelora Bung Karno, Senayan. Namun, kedatangan mereka kali ini bukan untuk mendukung perjuangan timnas Indonesia seperti sebelumnya.

Kedatangan mereka kali ini khusus untuk menuntut Nurdin Halid, Ketua Umum PSSI, mundur dari jabatannya. Hal itu dilakukan lantaran para suporter melihat sikap pengecut yang ditunjukkan para anggota PSSI.

Salah satu pencetus ide demo besar di Senayan itu adalah Herna Pardede. Presiden Kampak ini sudah menyiapkan dana yang cukup besar. Guna memuluskan rencananya itu, dalam dua atau tiga hari ini Herna akan menjumpai beberapa pentolan suporter yang ada di Indonesia, seperti Jakmania, Pasoepati, Viking, Panser Biru, Slemania.

“Untuk melengserkan Nurdin Halid dari singgasananya dibutuhkan tenaga ekstra besar. Aku akan berkoordinasi dengan suporter lain,” ucap putri pendiri klub Harimau Tapanuli, Johny Pardede, itu.

Menurut Herna, ia bersama sekretaris Kampak, Zahrianto, akan secepatnya menemui beberapa pentolan suporter, seperti Danang Ismartani dan Mayor Haristanto dari Pasoepati. Herna juga menyarankan agar Nurdin Halid bersikap legowo dan mundur sebagai Ketua Umum PSSI.

“Jika Nurdin mundur, ia akan tetap dianggap ksatria,” katanya. “Kalau sempat terjadi Indonesia dihukum FIFA, Nurdin dan seluruh kroninya akan dikutuk oleh semua pelaku sepakbola di Indonesia sebagai penjahat sepakbola,” tanya Herna.

Bonek Netral

Namun, tak semua suporter bersikap sama. Gerakan moral menuntut Nurdin mundur tampaknya tak akan diikuti kelompok suporter terbesar di Surabaya, B-Fazter’s alias Bonek Mania.

Bagi Ketua B-Fazter’s, Hasyim, gerakan secara parsial seperti yang dilakukan unsur suporter lain itu tak akan bertaji. “Hasilnya akan berbeda jika suara kita satu dalam wadah yang sama. Artinya kita harus punya asosiasi suporter yang punya posisi tawar kuat,” kata Hasyim.

Ia lebih menyalahkan Pengda Jatim dan klub-klub Jatim yang cari aman. “Kesalahan terbesar Pengda Jatim adalah masuk dalam jajaran exco, begitu juga klub yang hanya bisa mengekor. Seharusnya pengda maupun klub punya sikap dan prinsip sendiri,” tuturnya.

Hasyim sendiri mengaku Bonek Mania tak alergi terhadap tuntutan Nurdin lengser. Bahkan, jika Pengda Jatim dan klub-klub di Jatim buka suara, B-Fazter’s akan mendukung penuh. Hasyim menilai selama ini yang membuat klub-klub di Jatim tak bersuara lantang karena politik balas budi yang masih tertanam.

Selama ini suporter memang berada di luar PSSI. Namun, perlu diingat sebenarnya mereka adalah stakeholder terpenting sepakbola nasional. Tanpa kehadiran suporter, apalah arti Piala Asia lalu atau Liga dan Copa yang tengah berputar.

(Penulis: Marwis Umsa/Fahrizal Arnas)


Editor : Caesar Sardi
Sumber : Selasa 13 November 2007, BOLA Edisi No. 1.774


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X