Pemilihan presiden baru Barcelona tidak sampai tiga pekan lagi. Tujuh kandidat akan bersaing memperebutkan jabatan tertinggi di klub pada 18 Juli 2015.
Para kandidat mulai muncul di media massa dengan beragam visi dan misi. Salah satu misi yang paling mencolok ditujukkan Jordi Majo, yang berniat mendatangkan Sergio Ramos.
Berbeda dengan Majo, kandidat terkuat lainnya, Joan Laporta, tak mengumbar janji akan membeli pemain bintang. Ia justru berambisi mengembalikan nilai-nilai Barcelona yang mulai luntur.
"Punya banyak uang sangat penting, tapi uang bukan segalanya di dunia ini. Prinsip harus lebih diutamakan dibanding uang," kata Laporta di laman Sport.
Salah satu misi penting yang diusung Laporta adalah mengembalikan kerja sama dengan Badan PBB yang menangani masalah anak-anak, Unicef.
Bahkan, Laporta siap memasang kembali logo Unicef di bagian depan kostum Blaugrana. Beberapa musim terkini, logo Unicef tergeser oleh logo Qatar Airways, yang merupakan salah satu penyumbang dana terbesar buat Barca.
Misi Laporta didukung penuh oleh sejumlah legenda Barca. Jika sebelumnya dukungan disampaikan oleh Pep Guardiola, kini dukungan serupa datang dari Johan Cruyff, pemain legendaris asal Belanda.
"Saya mendukung Laporta karena prinsip. Barca telah kehilangan nilai-nilai penting dalam klub. Sebelum segala hal masuk, prinsip harus ditegakkan," tutur Cruyff seperti dikutip Football Espana.
Cruffy juga mendukung penuh rencana Laporta untuk memperbaiki hubungan dengan FIFA dan UEFA yang sedang merenggang.
Menurut Cruyff, sanksi yang kini diberikan FIFA kepada Barca saat ini adalah wujud ketidakbecusan manajemen menjalin hubungan dengan dunia luar.
"Hukuman semacam ini diberikan karena klub tidak bisa membangun hubungan baik (dengan UEFA dan FIFA). Jika saya menjadi presiden, saya akan memperbaiki hubungan ini," ucap Laporta.
Sebelum mencalonkan diri tahun ini, Laporta pernah menjabat sebagai Presiden Barca pada periode 2003 hingga 2010.
Salah satu pencapaian fenomoenal Barca di era Laporta adalah meraih enam gelar sekaligus dalam semusim pada 2009.
Editor | : | Tulus Muliawan |
Sumber | : | Harian BOLA |
Komentar