5 Hal Menarik dari Swansea vs Man United 2-1

By Firzie A. Idris - Senin, 31 Agustus 2015 | 00:25 WIB
Bafetimbi Gomis saat mencetak gol kemenangan Swansea ke gawang Man United pada Minggu (30/8/2015).
Getty Images
Bafetimbi Gomis saat mencetak gol kemenangan Swansea ke gawang Man United pada Minggu (30/8/2015).

Manchester United tumbang 1-2 di kandang Swansea kendati memimpin lebih dulu lewat gol Juan Mata. Gol-gol cepat tuan rumah yang dicetak oleh Andre Ayew dan Bafe Gomis membuat pasukan Louis van Gaal harus menelan kekalahan pertama musim ini. Berikut adalah lima hal yang bisa dipelajari dari laga pada hari Minggu (30/8/2015) tersebut.

1. Manchester United (setidaknya) berusaha lebih agresif dalam membongkar pertahanan lawan.

Kendati kalah, pandit Bein Sports, Sam Allardyce, mengatakan bahwa penyerangan United mulai terlihat berbeda di laga ini. "Setidaknya saya melihat United mulai mencoba menembus pertahanan lawan dengan lari-lari di belakang barisan belakang mereka. Tiga kali United menciptakan kesempatan dari strategi ini. Hal ini tak terlihat pada laga sebelumnya kontra Newcastle," ujar eks bos West Ham, Newcastle, dan Bolton tersebut.

Walau hanya bisa mencetak satu gol pada laga ini, arah permainan United berjalan ke arah yang (relatif) benar. Apalagi pada fase laga setelah Mata mencetak gol, United terlihat sebagai tim yang akan keluar sebagai pemenang.

2. Wayne Rooney, oh Wayne Rooney...

Wayne Rooney hanya mempunyai 2 kans mencetak gol pada babak pertama, tanpa menciptakan peluang bagi rekan-rekannya, berusaha mendribel melewati lawan, atau melepas satu umpan silang pun. Gol United yang dicetak Juan Mata juga sebenarnya tercipta setelah Rooney gagal menyambut umpan silang Luke Shaw sebelum bola menemukan Mata di tiang jauh.

Hingga 15 menit sebelum berakhir, Rooney bahkan hanya mencatatkan 4 sentuhan di area terlarang. Sang kapten United punya kans terbaik menyamakan kedudukan setelah United tertinggal. Ia berhadapan satu vs satu dengan kiper lawan, tapi pergerakannya kurang cepat sehingga kapten Swans, Ashley Williams, bisa mencomot bola dari kakinya.

3. Andre Ayew dan Bafe Gomis menggiurkan

Penyerang baru Swansea, Andre Ayew, mencetak gol ketiganya dari hanya empat laga lewat tandukan brilian setelah memanfaatkan serangan balik cepat. Keinginannya untuk bekerja keras dan mencapai posisi berbahaya di kotak penalti dilengkapi oleh ketajaman sang pemain dalam menuntaskan peluang.

Ia kini telah mencetak gol kontra Chelsea di Stamford Bridge dan menghibur suporter di Stadion Liberty dengan gol kontra United ini serta pada laga sebelumnya lawan Newcastle. Terlebih lagi, umpan kaki luar-nya untuk gol Bafetimbi Gomis adalah salah satu umpan tercerdik di Premier League dalam beberapa waktu terakhir.

Sementara itu, Gomis menjadi pemain pertama Swans yang mencetak 4 gol dari 4 laga pembuka musim Swans sejak 1923. Pergerakannya cerdas dan ia bisa melakukan link-up bagus dengan rekan-rekannya dari lini kedua lewat kekuatan fisik yang ia punya.

4. Walau alot sebelum laga ini, pertahanan Man United tampak perlu perhatian lagi

Pertahanan United terlalu ceroboh dalam memainkan bola sebelum gol pertama Swansea, terutama dalam pergerakan Luke Shaw yang sangat agresif mendukung serangan. Gelandang Swans, Gylfi Sigurdsson, memanfaatkan ruang terbuka di sektor kiri pertahanan United dan memberi umpan silang untuk gol Andre Ayew.

Pada gol kedua, Shaw kembali terlalu jauh meninggalkan Ayew sehingga Daley Blind tertarik ke sisi sayap dan Gomis bisa mengeksploitasi ruang di jantung pertahanan. Terlebih, keputusan Sergio Romero untuk maju menutup ruang juga sangat meragukan. Sehingga wajar apabila perdebatan tentang kiper pengganti David De Gea kembali terangkat.

5. Swansea adalah klub panutan Premier League

Tak sedikit yang meragukan Garry Monk ketika ia pertama menjabat sebagai pelatih Swansea. Namun, hanya setahun setelah pertama didaulat menjadi bos di Stadion Liberty, mantan kapten klub ini bisa membuat kubu Swans memainkan salah satu sepak bola terbaik di ranah Britania Raya.

Gol-gol Swans musim ini datang setelah kombinasi operan elegan dari para pemain Monk yang hanya bisa mereka lakukan dengan arahan sang pelatih dan staffnya di lapangan latihan Swansea. Pujian patut melayang kepada Chairman klub, Huw Jenkins, yang mempercayakan pos kepelatihan kepada sosok yang masih sangat muda.

Pergerakan klub di bursa transfer juga luar biasa. Swans tak memaksakan diri dengan pembelian-pembelian mahal, dan lebih menekankan ke akuisisi efektif. Andre Ayew misalnya, datang ke klub secara gratis. Tak mengherankan apabila mereka adalah salah satu klub tersehat di Premier League.


Editor : Firzie A. Idris
Sumber : juara.net


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X