Labbola Melihat Potensi Man City dengan De Bruyne

By Firzie A. Idris - Rabu, 2 September 2015 | 18:34 WIB
Kevin De Bruyne, bisa meningkatkan permainan ofensif Manchester City tapi bisa juga melukai tim dalam bertahan.
Getty Images
Kevin De Bruyne, bisa meningkatkan permainan ofensif Manchester City tapi bisa juga melukai tim dalam bertahan.

Penambahan De Bruyne ke dalam skuad sangat mungkin meningkatkan catatan tersebut.

Sampai dengan empat pertandingan awal, Lini serang City berhasil mencatatkan rata-rata 7,5 umpan kunci per pertandingan. Ditambah oleh kehadiran De Bruyne yang musim lalu mencatatkan 3.3 umpan kunci per pertandingan, City berpotensi memperoleh setidaknya 9-10 peluang per pertandingan, ‘hanya’ yang berasal dari lini serang.

Yang juga tak kalah menarik adalah musim ini City sama sekali belum mencatatkan tembakan yang berasal dari proses counter-attack. Memang, gaya bermain possession milik City telah meminimalisir kemungkinan terjadinya proses transisi cepat layaknya gaya bermain Real atau Barca.

Hilangnya Navas sebagai starter dapat membuka celah baru karena baik De Bruyne, Silva,maupun Sterling bukanlah pemain yang disiplin membantu pertahanan selayaknya Navas.

Akan tetapi, kehadiran De Bruyne yang memiliki visi dan umpan yang luar biasa bisa saja menjadi solusi.

Selama bermain di Wolfsburg, total, De Bruyne dimainkan tepat di belakang striker utama sebanyak 26 kali dari total 34 pertandingan.

Sisanya, De Bruyne sempat dicoba di pos sayap kiri. Di sinilah kemudian muncul resiko tabrakan posisi De Bruyne dengan David Silva.

Apalagi, dengan melihat fakta bahwa lebih dari 50% dari 111 umpan kunci yang dilepaskan oleh De Bruyne musim lalu berasal dari area kiri penyerangan atau tengah, suka tidak suka salah satunya harus rela digeser ke sayap.

Melihat pilihan yang ada, kemungkinan Jesus Navas yang akan tergeser ke bangku cadangan sebagai konsekuensi pembelian ini.

Hal ini bisa saja memunculkan masalah tersendiri buat Manchester City. Jesus Navas merupakan salah satu pemain menyerang milik City yang cukup rajin membantu pertahanan dengan catatan 2 tekel per pertandingan miliknya. 

Hilangnya Navas dapat membuka celah baru karena baik De Bruyne, Silva,maupun Sterling bukanlah pemain yang disiplin membantu pertahanan selayaknya Navas. 

Di sisi lain, De Bruyne yang suka membawa bola dari sisi kiri menuju area tengah kotak penalti akan memberi ruang terbuka bagi Kolarov untuk dieksplorasi.

Kita lihat saja bagaimana Manuel Pellergrini meramu sistem bermain yang tepat untuk memaksimalkan potensi Kevin De Bruyne yang meredup pada kesempatan pertamanya di Liga Inggris bersama Chelsea.


Editor : Labbola
Sumber : Labbola


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X