Kemegahan Kandang Urawa Red Diamonds

By Aloysius Gonsaga - Sabtu, 31 Oktober 2015 | 07:36 WIB
Stadion Saitama, kandang Urawa Red Diamonds, jadi tempat laga final Yamazaki Nobisco Cup, Sabtu (31/10/2015).
Aloysius Gonsaga/Kompas.com/Juara.net
Stadion Saitama, kandang Urawa Red Diamonds, jadi tempat laga final Yamazaki Nobisco Cup, Sabtu (31/10/2015).

Partai puncak J League Yamazaki Nobisco Cup akan berlangsung di Stadion Saitama, Sabtu (31/10/2015), mempertemukan juara bertahan Gamba Osaka dan peraih lima gelar event tersebut, Kashima Antlers. Stadion dengan kapasitas 63.700 ini merupakan markas klub elite J League, Urawa Reds Diamonds.

Saitama bukanlah stadion terbesar di Jepang. Tetapi, bangunan yang dibuka pada 1 Oktober 2001 ini akan selalu dikenang oleh publik Negeri Sakura sebagai salah satu bagian penting dalam sejarah sepak bola mereka karena ikut mementaskan turnamen terbesar di muka bumi ini, Piala Dunia.

Ya, Stadion Saitama dibangun karena Jepang (bersama dengan Korea Selatan) ditunjuk menjadi penyelenggara Piala Dunia 2002. Setahun sebelum kick-off turnamen empat tahunan itu, tepatnya pada 1 September 2001, pembangunannya selesai.

Selama Piala Dunia 2002, Stadion Saitama mementaskan empat pertandingan, masing-masing duel penyisihan Grup F antara Inggris versus Swedia yang berakhir imbang 1-1, kemudian laga Jepang dan Belgia dari Grup H yang berkesudahan 2-2, serta penyisihan Grup E ketika Kamerun menang 1-0 atas Arab Saudi. Terakhir, Stadion Saitama menjadi saksi lolosnya Brasil ke final setelah mengalahkan Turki 1-0 yang ditentukan oleh gol Si Kuncung, Ronaldo.

Stadion terbesar di Jepang ada di Yokohama, yakni International Stadium Yokohama, tempat Brasil meraih gelar kelima Piala Dunia usai menang 2-0 atas Jerman lewat gol yang diborong Ronaldo. Tetapi, Stadion Saitama menjadi favorit penonton Jepang, karena jarak pandang yang lebih nyaman saat menyaksikan pertandingan.

"Stadion Saitama adalah yang terbesar kedua di Jepang setelah Yokohama. Tetapi orang lebih senang nonton di sini karena tidak ada lintasan lari seperti yang ada di Yokohama. Dengan demikian, penonton bisa lebih dekat dengan lapangan," ujar International Relations Department J League, Wataru Endo, Jumat (30/10/2015).

Memang, Stadion Saitama didesain mirip dengan hampir semua stadion di Inggris, yang tidak memiliki lintasan lari di sekeliling lapangan. Hanya dibatasi oleh papan iklan. Dengan demikian, jarak pandang penonton menjadi lebih nyaman karena mereka bisa melihat lebih dekat aksi para pemain di lapangan hijau.


Editor :
Sumber : kompas.com


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X