Wanita Penggila MotoGP Ini Berbicara Tentang Valentino Rossi dan Harapan ke Jokowi

By Kompasiana - Selasa, 3 November 2015 | 16:15 WIB

Dalam perjalanan ke Sepang International Circuit di Malaysia beberapa waku lalu, saya mencatat kehadiran 8 Kompasianer yang meramaikan Sepang 2015. Salah seorang di antaranya adalah perempuan muda penggila MotoGP bernama Yayat.

Penulis: Ang Tek Khun

Kegilaan karyawati sebuah agen perjalanan wisata yang berdomisili di Jakarta ini pada MotoGP tak bisa dilepaskan dari sosok Valentino Rossi. Kesukaannya menulis blog membuat ia kerap menuangkan buah pikir dan rasa di Kompasiana, tak heran bila dari sekitar 478 tulisan blognya, sebagian besar tentang Valentino Rossi dan MotoGP.

Sebagai hadiah sepadan, sekitar 125 tulisannya diangkat jadi tulisan utama (Headline). Anda bisa memantau lamannya di Kompasiana menggunakan nama akun /yayat.

Saya tergelitik untuk mewawancarain sosok perempuan yang di Kompasiana tergabung dalam gerombolan orang koplak di Koplak Yo Band ini. Silakan simak, dan bila Anda penasaran, monggo pedekate ke akun media sosial miliknya: @daffana (twitter), da_ffana (Instagram), dan https://www.facebook.com/ya.yat.545 (FB).

Sejak kapan dan bagaimana ceritanya Mbak Yayat suka pada MotoGP? Pasti ada cerita menarik untuk dikisahkan.

Saya suka MotoGP sejak 2002. Dulu balapan motor itu masih jarang. Temen-temen suka cerita mengenai Valentino Rossi. Saya tanya siapa itu Rossi, mereka kemudian menjelaskan tentang Rossi. Saya nonton balapan MotoGP pertama kali dengan teman-teman dan melihat betapa heboh mereka saat nobar. Saya menikmati banget keseruan yang terjadi saat balapan dan saya langsung jatuh hati sama Rossi yang saat itu rambutnya kriwil abis, hahaha. Pebalap ini jail menurut saya dan menghibur. Sejak itu saya selalu nonton MotoGP.

Setiap orang tentu punya alasan pribadi. Bagi Mbak Yayat, apa sih yang menarik dari adu kenceng motor ini?

Balapan MotoGP unik. Ada balapan motor lain yang namanya Superbike. Tapi mesin dan suasana balapannya beda. Menurut saya MotoGP adalah balapan motor yang sebenarnya. Aksi-aksi para rider-nya kadang di luar akal manusia—maksudnya kok bisa mereka bermanuver penuh bahaya di atas motor yang sedang ngacir 250 km per jam.


Editor : Firzie A. Idris
Sumber : Kompasiana


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X