Alasan J League Ubah Format Kompetisi

By Rabu, 2 Desember 2015 | 14:14 WIB
Suporter Sanfrece Hiroshima ketika mendukung tim kesayangannya di Hiroshima Big Arch pada J1 League 2015.
DOK. J LEAGUE
Suporter Sanfrece Hiroshima ketika mendukung tim kesayangannya di Hiroshima Big Arch pada J1 League 2015.

Ada alasan kuat dari operator liga profesional Jepang, J League, mengubah format kompetisi kasta tertingginya. Hal tersebut tak lepas dari keinginan J League menjaga antusiasme suporter dan menggaet penggemar baru. 

Perubahan paling nyata dari nama kompetisi. Musim ini, penyebutan nama kompetisi menjadi J1 League dari sebelumnya Divisi I J League

Format kompetisi juga mengalami modifikasi. Kali ini, penentuan juara dilakukan melalui partai final. 

“Perubahan format ini dilakukan karena kami ingin memberikan pertunjukan spesial pada akhir kompetisi,” kata Wataru Endo, dari Departemen Hubungan Internasional JFA, kepada JUARA.net, Selasa (1/12/2015). 

Tim-tim terbaik dari dua paruh kompetisi, putaran pertama dan kedua, dan 3 tim pengumpul poin terbanyak akan melakukan play-off terlebih dulu untuk mendapatkan tiket ke final. 

Tim pengumpul poin terbanyak dari dua putaran akan langsung melangkah ke final. Satu tiket tersisa akan diperebutkan oleh juara putaran pertama, juara putaran kedua, serta peringkat ke-2 dan ke-3 kolektor poin tertinggi dari satu musim kompetisi. 

Sanfrece Hiroshima adalah tim pengumpul poin terbanyak dari dua putaran kompetisi (74 poin). Mereka diikuti oleh juara putaran pertama Urawa Red Diamonds (72) dan Gamba Osaka (63). 

Karena Sanfrece berstatus juara putaran kedua pula, maka play-off hanya akan mempertemukan Urawa Red dan Gamba. Pekan lalu, juara bertahan Gamba memastikan ke final setelah menang 3-1 atas Urawa Red. 

Putaran final akan dilangsungkan 2 putaran. Gamba akan menjadi tuan rumah lebih dulu pada Rabu (2/12/2015), lalu giliran Sanfrece menjamu pada Sabtu (5/12/2015). 

“Liga Jepang sudah punya suporter fanatik. Namun, dengan adanya partai final dan disiarkan langsung secara gratis melalui TV nasional, kami juga ingin menggaet penggemar baru,” tutur Endo. 

Perubahan format itu memang terbukti ampuh meningkatkan antusiasme penonton. Hal itu setidaknya bisa dilihat dari peningkatan jumlah suporter yang menyaksikan langsung ke stadion. 

Dilansir dari situs resmi J League, total penonton yang hadir ke stadion mencapai 5.447.602 atau 17.803 per pertandingan. Jumlah itu meningkat 3,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya. 


Editor : Jalu Wisnu Wirajati
Sumber : juara.net


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X