Kaleidoskop 2015: Tahunnya Ekspor Pemain Indonesia

By Kamis, 31 Desember 2015 | 19:30 WIB
Gelandang East Riffa, Adam Alis.
Dok. JUARA.net
Gelandang East Riffa, Adam Alis.

Tahun 2015 merupakan masa yang buruk bagi pesepakbolaan Indonesia. Kisruh antara Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora) berbuntut pada mandeknya kompetisi Tanah Air.

Imbasnya, pemain kebingungan mencari tempat bermain. Namun, ternyata ada hikmah yang bisa dipetik dari kondisi itu.

Hikmah tersebut ialah tahun 2015 justru menjadi tahunnya Indonesia mulai mengekspor banyak pemain.

Sejak pertengahan 2015, tercatat ada enam pemain yang akhirnya memilih berkarier di luar negeri, yaitu Dedi Gusmawan (Zeya Shwe Myay FC/Liga Myanmar), Greg Nwokolo (BEC Tero Sasana FC/Thai Premier League), Victor Igbonefo (Osotspa FC/Thai Premier League), Adam Alis Setyano (East Riffa/Bahrain Premier League), Ryuji Utomo (Al Najma FC/Divisi Dua Bahrain), dan Stefano Lilipaly (SC Telstar/Divisi Dua Belanda).

Latar belakang Dedi, Greg, Victor, Adam, Ryuji, dan Lilipaly hijrah ke luar negeri ialah untuk mencari kompetisi yang dapat membuat mereka bisa lebih berkembang.

Tidak seperti di Indonesia, yang kini hanya melangsungkan turnamen. 

Enam nama itu menyusul beberapa pemain yang sudah lebih dulu berkiprah di negeri orang: Sergio van Dijk (Suphanburi FC/Thailand), Irfan Bachdim (Consadole Sapporo/J2-League), Andik Vermansah (Selangor FA/Liga Super Malaysia), Farri Agri (Al Ahli/Qatar), dan Arthur Irawan (Waasland-Beveren/Belgia).

Rapor pemain Indonesia di Luar Negeri 

Dedi Gusmawan

Dedi memberanikan diri berseragam Zeya Shwe Myay pada pertengahan musim Liga Myanmar 2015. Pada akhir musim ia membawa klubnya bercokol di posisi kedelapan dari 12 peserta di liga itu. Kini ia telah memperpanjang kontrak selama satu musim ke depan.

Greg Nwokolo 

Rapor Greg di BEC Tero tidak terlalu gemilang. Sejak bergabung pada paruh musim kedua Thai Premier League 2015, ia tampil sebanyak 14 kali dan mencetak lima gol.

Namun, catatan itu tak cukup membantu untuk menyelamatkan timnya dari jurang degradasi.

Victor Igbonefo 


Bek Victor Igbonefo(Dok. JUARA)

Victor termasuk pemain yang kurang gemilang saat memutuskan hijrah ke Thailand. Dia hanya bermain delapan kali dalam setengah musim. Selebihnya, dia tak berlaga karena cedera lutut.

“Saya sudah selesai di Osotspa. Akhir Desember ini akan menentukan nasib ke depan seperti apa. Namun, yang penting sekarang ialah saya butuh penyegaran,” katanya.

Adam Alis Setyano 


Gelandang timnas Indonesia, Adam Alis, berlaga di SEA Games 2015(FERNANDO RANDY/BOLA/JUARA.net)

Meski sesungguhnya belum merasakan kompetisi kasta tertinggi di dalam negeri hingga tuntas, Adam langsung mendapatkan tempat di East Riffa untuk berlaga di kasta tertinggi. Ia berkontribusi membawa timnya ke posisi ketiga pada paruh musim pertama.

Di laga terakhir, Adam tampil sebagai starter dan membawa East Riffa menang atas Al Hala 3-2.

Ryuji Utomo 

Datang dengan rekomendasi asisten pelatih Rudy Eka Priyambada, Ryuji mendapatkan tempat utama di lini pertahanan Al Najma.

“Jam terbang Ryuji ideal. Di sini banyak pertandingan. Selain liga, ada Kings Cup dan FA Cup,” kata Rudy.

Stefano Lilipaly 

Setalah memutuskan meninggalkan Persija, Lilipaly kembali ke Belanda. Ia memilih SC Telstar untuk melanjutkan kariernya, yaitu klub Divisi Dua di Belanda.

Sejak bergabung, gelandang berusia 25 tahun itu mengantongi 12 laga dengan koleksi satu gol.

Penulis: Kukuh Wahyudi/Iwan Setiawan 


Editor : Firzie A. Idris
Sumber : Tabloid BOLA Edisi 2.647


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X