Analisis Labbola, Diving di Piala Jenderal Sudirman

By Labbola - Jumat, 1 Januari 2016 | 15:42 WIB
Toni Espinosa Mossi (kiri) beraksi di ajang Piala Jenderal Sudirman.
SUCI RAHAYU/BOLA/JUARA.net
Toni Espinosa Mossi (kiri) beraksi di ajang Piala Jenderal Sudirman.

Turnamen Piala Jenderal Sudirman semakin mendekati akhir. Pada tanggal 9-10 dan 16-17 Januari mendatang, kejuaraan yang diprakarsai oleh Mahaka Sports ini akan memasuki babak semifinal. Dari 42 pertandingan yang sudah terlaksana, Labbola mencatat ada total 1.272 pelanggaran termasuk akibat aksi diving.

Penulis: Pramuaji

Dalam Laws of the Game yang dirilis oleh Federasi Asosiasi Sepak bola Internasional (FIFA), istilah yang awam dikenal dengan sebutan diving ini didefinisikan sebagai simulation.

Tertulis dalam Law 12 – Foul and Misconduct: Cautions for unsporting behavior, simulation diartikan sebagai (dengan terjemahan):

“Upaya mengelabui wasit dengan berpura-pura kesakitan atau menunjukkan bahasa tubuh seolah-olah telah dilanggar oleh lawan”

Jika wasit jeli dan tidak mudah tertipu, tindakan simulation atau diving ini akan berujung pada hadiah kartu kuning bagi pelakunya.

Di PJS, ada 6 pemain yang mencoba peruntungannya dalam melakukan tipu muslihat namun gagal.

Keenam pemain yang tertangkap diving adalah: Aldino Herdianto (PS TNI), Bayu Gatra (Bali United), Slamet Nurcahyono (Surabaya United), Toni Espinosa (Arema), Novri Setiawan (Persija), dan Lukas Mandowen (Persipura).


Para pemain Mitra Kukar bereaksi terhadap keputusan wasit pada laga Bali United vs Mitra Kukar di Piala Jenderal Sudirman(YAN DAULAKA/BOLA/JUARA.net)


Editor : Firzie A. Idris
Sumber : Labbola


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X