Pep Guardiola, Akhir Penantian 11 Tahun City

By Sabtu, 6 Februari 2016 | 19:13 WIB
Pelatih Bayern Muenchen, Pep Guardiola, saat mengawal timnya melawan Hoffenheim di Muenchen, 31 Januari 2016.
LUKAS BARTH/AFP
Pelatih Bayern Muenchen, Pep Guardiola, saat mengawal timnya melawan Hoffenheim di Muenchen, 31 Januari 2016.

City harus menanti selama 11 tahun untuk akhirnya benar-benar mendapatkan Guardiola. Apa yang bisa dijanjikan pelatih berkepala plontos itu untuk City?

Guardiola adalah orang yang sangat terobsesi kepada sepak bola. Manel Estiarte, salah seorang staf Guardiola di Barca dan Muenchen mengatakan bahwa sang pelatih punya "hukum" 32 menit.

"Anda mengundang Pep untuk makan bersama di restoran, berharap dia akan melupakan sepak bola, tapi 32 menit kemudian Anda akan melihat pikirannya berkelana," kata Estiarte.

Guardiola bahkan pernah menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk menganalisis video tim papan tengah Bundesliga, Koeln, yang menjadi calon lawan Muenchen.

Kaku

Kendati dikenal sebagai pengusung filosofi sepak bola indah, Guardiola sangat kaku terhadap detail, terutama soal posisi pemain.

Saat membesut Barcelona, Guardiola baru membebaskan para pemainnya bergerak setelah memasuki sepertiga akhir area lawan. Sebelum masuk wilayah itu, pantang bagi pemain menyalahi pola pergerakan yang sudah ditetapkan di papan strategi.

"Ketika Pep punya rencana, hargai rencana tersebut," ujar Thierry Henry, eks anak asuh Guardiola di Barcelona.

Kecenderungan itu bisa menjadi jawaban kenapa tim-tim asuhan Guardiola selalu punya rapor pertahanan bagus.

[video]http://video.kompas.com/e/4735031143001_ackom_pballball[/video]

City jelas semringah mengingat catatan defensif mereka pada era Pellegrini tak begitu meyakinkan.

Akan tetapi, Manajer Liverpool, Juergen Klopp, meyakini bahwa Premier League akan menjadi ujian yang lebih sulit bagi Guardiola ketimbang La Liga maupun Bundesliga. Hal senada diungkapkan arsitek Stoke yang juga pernah menukangi City, Mark Hughes.

"Meskipun Guardiola adalah manajer sukses, Premier League adalah sesuatu yang berbeda. Karena itu, ia membutuhkan waktu beradaptasi," kata Hughes.


Editor : Jalu Wisnu Wirajati
Sumber : Tabloid BOLA No. 2.652


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X