Belanja Klub China Bisa Lebih Fantastis

By Senin, 8 Februari 2016 | 18:25 WIB
Striker Shakhtar Donetsk, Alex Teixeira, dalam pertandingan grup Liga Champions 2012-2013 menghadapi FC Nordsjaelland di Donbass Arena, Donetsk, Ukraina, pada 19 September 2012.
GENYA SAVILOV/EURO FOOTBALL/GETTY IMAGES
Striker Shakhtar Donetsk, Alex Teixeira, dalam pertandingan grup Liga Champions 2012-2013 menghadapi FC Nordsjaelland di Donbass Arena, Donetsk, Ukraina, pada 19 September 2012.

China bakal membuat rekor yang lebih fantastis lagi dalam urusan membeli pemain. Diperkirakan, sebuah klub dari Negeri Tirai Bambu itu akan menggelontorkan dana 100 juta dollar AS (sekitar Rp 1,359 triliun) hanya untuk satu pemain top.

Demikian prediksi penyerang klub Shanghai Shenhua, Tim Cahill. Cahill, yang pernah menjadi pemain andalan klub Premier League, Everton, pada musim 2004-2012 sebelum membela klub MLS, New York Red Bulls (2012-2015), menilai klub China memiliki kekuatan yang besar untuk mewujudkan mimpi mereka.

"Ketika aku pertama kali datang ke China, aku tahu visinya, aku tahu apa yang ada di baliknya dan aku tahu apa yang mereka ingin lakukan. Melihat apa yang terjadi hingga sekarang, tampaknya agak gila," ujar pemain 36 tahun asal Australia ini, kepada Fox Sports.

"Mereka memiliki kekuatan dan ketika menginginkan sesuatu, mereka mendapatkannya dan mereka menyingkirkannya ketika tak menginginkannya. Ini mirip dengan pintu putar. Anda melihat banyak pemain datang dan pergi."

"Ini gila ketika melihatnya tetapi ini bisa menjadi lebih buruk. Tampaknya akan lebih masif karena segera mereka akan dengan mudah menembus angka 100 juta dollar AS."

Memang, sepak bola China sedang menjadi perhatian lantaran mereka begitu "boros" belanja pemain, terutama pada musim dingin ini. Tak ayal, Liga Super China membuat rekor transfer termahal sebanyak empat kali pada bulan lalu, karena mendatangkan sejumlah pemain top dari Eropa.

Shanghai SIPG yang pertama kali memecahkan rekor ketika membeli Elkeson dari Guangzhou Evergrande seharga 18 juta euro (sekitar Rp 273,471 miliar), sebelum rekor pemain termahal dipecahkan oleh Jiangsu Suning, yang memboyong Ramires dari Chelsea dengan nilai 28 juta euro (sekitar Rp 425,380 miliar).

Setelah itu, giliran Evergrande yang membuat rekor baru pembelian pemain termahal saat membayar 42 juta euro (sekitar Rp 638,055 miliar) kepada Atletico Madrid untuk menggaet Jackson Martinez pada 2 Februari. Tetapi hanya berselang dua hari, Jiangsu kembali mematahkan rekor pemain termahal saat membeli Alex Teixeira dari Shakhtar Donetsk dengan harga 50 juta euro (sekitar Rp 759,865 miliar).

Tak cuma nama-nama tersebut yang tergoda untuk pindah ke China. Masih ada deretan pemain ternama yang pernah merasakan atmosfer bersama klub elite Eropa berani membuat keputusan pindah ke China, seperti Gervinho (dari AS Roma) dan Fredy Guarin (Inter Milan), yang pindah ke Liga Super China pada transfer bulan Januari, mengikuti jejak Paulinho, Demba Ba, Stephane Mbia dan Asamoah Gyan, yang sudah bermain di sana pada musim lalu.

Inilah yang membuat Cahill, yang jejaknya di Shenhua bakal diikuti penyerang Paris Saint-Germain, Ezequiel Lavezzi, merasa yakin klub China masih akan melakukan "aksi gila" saat bursa transfer. Di sisi lain, para pemain pun takkan mungkin menolak tawaran ke China lantaran iming-iming gaji nan menarik.


Editor : Aloysius Gonsaga
Sumber : Goal


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X