Penurunan Performa Pemain Premier League karena Judi

By Suryo Wahono - Jumat, 8 April 2016 | 04:28 WIB
Seorang pemain poker profesional bertanding dalam World Series of Poker no-limit Texas Hold 'em di Rio Hotel & Casino, 29 Juli 2006 di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat.
Ethan Miller/Getty Images
Seorang pemain poker profesional bertanding dalam World Series of Poker no-limit Texas Hold 'em di Rio Hotel & Casino, 29 Juli 2006 di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat.

Menurut sebuah riset, penurunan performa sejumlah bintang lapangan Premier League disebabkan karena mereka kalah pemainan poker sebelum bertanding. Sejumlah pemain top kabarnya suka berspekulasi di situs perjudian secara diam-diam.

Hal itu akan disampaikan dalam acara tahunan British Sociological Association di Birmingham. Laporan hasil studi ini secara kebetulan muncul setelah Martin Demichelis mengaku melanggar 12 pasal Football Association tentang perjudian.

Adalah Graeme Law, seorang peneliti dari Universitas Chester, yang mewawancarai 34 pemain dan mantan pemain profesional, termasuk beberapa di antaranya pemain timnas di Premier League. Mereka mengakui tentang bagaimana kekhawatiran kalah berjudi memengaruhi performa di lapangan.

"Para pemain tidak dapat berfungsi pada level yang diharapkan, yang berdampak kepada rasa tidak suka rekan setim terhadap kebiasaan judi mereka," kata Law, peneliti yang menjadikan riset tersebut untuk program doktor (PhD). Law juga mengungkap sejumlah pengakuan beberapa pemain.

"Saya sudah kalah banyak dan bermain buruk karena hanya (kekalahan judi) itu yang bisa saya pikirkan sepanjang pertandingan," kata seorang pemain yang tak disebutkan namanya, seperti dilansir The Telegraph.

Sementara itu, ada pemain Premier League yang pernah mengatakan kepada rekannya bahwa dia kalah dua ribu pound sebelum pertandingan. Pemain itu baru berumur 18 tahun. Kasus serupa juga pernah dialami seorang pemain dari divisi Championship.

"Saya pernah melihat banyak pemain kalah banyak dan ketika turun di lapangan, mereka bermain buruk," kata seorang pemain.

Menurut Law, salah satu sebab kebiasaan judi pemain itu adalah untuk menghilangkan rasa bosan sepanjang perjalanan tandang ke markas klub lawan. Selain itu, judi juga sering dilakukan saat tur pramusim.

Law juga menemukan fakta bahwa pemain beralih ke situs judi untuk menjaga rahasia kebiasaan tersebut dari pasangan mereka.

"Kebiasaan sebelumnya melibatkan lebih banyak interaksi sosial dalam grup, sementara di internet saat ini memungkinkan perjudian dilakukan secara privat," kata Law.

Problem perjudian juga pernah dijumpai di Bundesliga. Max Kruse pernah ikut ajang World Series of Poker pada Oktober 2015 lalu. Setelah meninggalkan acara, uang hasil kemenangan sejumlah 60 ribu pound milik pemain Wolfsburg itu tertinggal dalam taksi.

Kruse lalu melaporkannya ke layanan taksi yang dia gunakan. Akan tetapi, pihak klub kemudian mengetahuinya dan Kruse menerima hukuman.


Editor :
Sumber : The Telegraph


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X