Seleksi Usai, Persiba Bantul Uji Fisik Pemain Terpilih

By Kamis, 14 April 2016 | 13:35 WIB
Bek senior Slamet Widodo (19) jadi salah satu pemain Persiba Bantul untuk bermain di ISC B 2016.
GONANG SUSATYO/JUARA.NET
Bek senior Slamet Widodo (19) jadi salah satu pemain Persiba Bantul untuk bermain di ISC B 2016.

BANTUL, JUARA.net – Persiapan Persiba Bantul menuju Indonesian Soccer Championship (ISC) B tak secepat dua tim DI Yogyakarta lainnya, PSIM dan PSS Sleman. Persiba kini baru menyelesaikan seleksi pemain.

Usai seleksi, Persiba langsung memberikan menu tes fisik pada para pemain terpilih. Tes VO2Max yang berguna untuk mengetahui fisik pemain dipimpin langsung pelatih caretaker Sajuri Syahid.

”Tes ini dilakukan untuk mengukur ketahanan fisik pemain. Selanjutnya, hasil tes ini digabungkan dengan penilaian teknik di lapangan. Ini penting sebelum pemain direkomendasikan pada manajemen,” ujar Sajuri.

Hanya, Sajuri tak berharap banyak pada hasil tes fisik pemain. Meski para pemain diseleksi dari kompetisi lokal Persiba, tetapi kondisi fisik mereka tetap harus dibenahi.

”Persoalannya dengan waktu yang singkat, saya tak mudah untuk melakukan pembenahan secara maksimal. Tetapi, saya tetap optimistis karena tim menghadapi turnamen. Saya juga sudah mendapatkan gambaran pemain yang masuk tim inti,” katanya.

Baca juga:

Persiba memulai latihan pada Selasa (12/4/2016). Di ISC B, Persiba lebih banyak merekrut pemain lokal dari kompetisi internal. Persiba juga mendatangkan pemain eks tim Pra-PON DI Yogyakarta.

Para pemain itu antara lain: Nova Satria, Ilham Yusril, Erdin Pratama, dan Arberta Rokyawan. Mereka dipadukan dengan pemain senior Persiba seperti Johan Manaji, Slamet Widodo, Heru Kuswanto, dan Sarjono.

Mengenai kontrak pemain, Manajer Endro Sulastomo mengaku masih menunggu kepastian turnamen. Dia tak mempersoalkan bila Persiba agak terlambat menyelesaikan negosiasi kontrak pemain dibandingkan tim-tim lain.

”Kami tak ingin terburu-buru mengikat pemain. Pelajaran pada persiapan kompetisi musim 2015 lalu jadi pertimbangan. Kami sudah habis lebih dari setengah miliar atau Rp 700 juta untuk persiapan empat bulan, tapi kompetisi malah gagal digelar,” kata Endro.

[video]http://players.brightcove.net/4386485688001/5f5050ba-12eb-4380-b837-257aded67fbc_default/index.html?videoId=4838355529001&preload=none[/video]


Editor : Estu Santoso
Sumber : juara


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

TERPOPULER

Close Ads X