Perihal Donnarumma, Milan Harus Ambil Pelajaran dari Toldo dan Antonioli

By Sabtu, 7 Mei 2016 | 14:08 WIB
Kiper AC Milan, Gianluigi Donnarumma, jelang pertandingan Serie A 2015-2016menghadapi Hellas Verona di San Siro, Milan, Italia, pada 13 Desember 2015.
CLAUDIO VILLA/GETTY IMAGES
Kiper AC Milan, Gianluigi Donnarumma, jelang pertandingan Serie A 2015-2016menghadapi Hellas Verona di San Siro, Milan, Italia, pada 13 Desember 2015.

Milanello (sentra latihan Milan) pernah dikenal sebagai tempat yang kurang bersahabat bagi sejumlah penjaga gawang muda berbakat.

Penulis: Sem Bagaskara

"Milan tak pernah percaya kepada saya. Mereka mengirim saya ke berbagai penjuru Italia tanpa memberikan sekali pun kesempatan untuk membuktikan kapasitas saya," ujar salah satu kiper terbaik yang pernah dilahirkan Italia, Francesco Toldo.

Ya, Toldo merupakan jebolan akademi I Rossoneri.

Namun, kiper yang dikenang karena penampilan briliannya di Euro 2000 itu tak pernah mengecap menit tampil bareng skuat senior Milan.

Ia berturut-turut disekolahkan ke Verona (1990/91), Trento (1991/92), dan Ravenna (1992/93), sebelum akhirnya hijrah secara permanen menuju Fiorentina pada musim panas 1993.

Rival bebuyutan Milan, Internazionale Milano, bahkan lebih menghargai talenta Toldo.

Pria kelahiran Padova itu merupakan penjaga gawang utama I Nerazzurri dari 2001 sampai 2005.


Francesco Toldo, kala membela Inter menghadapi Juventus di Giuseppe Meazza pada 19 Oktober 2002.(GETTY IMAGES)

Toldo bukanlah satu-satunya kiper potensial yang disia-siakan Milan. Kisah Francesco Antonioli mirip-mirip.

Status sebagai kiper inti Milan sempat digenggam Antonioli pada awal musim 1992/93. Hanya, blunder fatal dalam laga derbi kontra Inter menyudahi kariernya bersama I Rossoneri.

Semusim berselang, Antonioli dijual ke Pisa. Pria berpostur 188 cm itu akhirnya mencapai puncak karier bersama Roma dengan meraih scudetto pada 2001.

Daftar bisa makin panjang jika nama Carlo Cudicini, yang malang melintang di Premier League bersama Chelsea dan Tottenham, turut disertakan.

Ketika naik kelas ke skuat senior Milan pada 1992 sampai 1995, Cudicini selalu duduk manis di bangku cadangan alias tak pernah mentas.

Kisah-kisah pahit di Milan tadi bisa jadi tak dialami Toldo, Antonioli, maupun Cudicini jika mereka bermain pada masa kini. Belakangan, Milanello begitu hangat menyapa kiper muda.


Editor : Firzie A. Idris
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

TERPOPULER

Close Ads X