Promosi ke Premier League Senilai Rp3,3 Triliun

By Suryo Wahono - Selasa, 10 Mei 2016 | 00:47 WIB
Para pemain Middlesbrough merayakan promosi setelah pertandingan melawan Brighton and Hove Albion di Riverside Stadium, 7 Mei 2016.
Nigel Roddis/Getty Images
Para pemain Middlesbrough merayakan promosi setelah pertandingan melawan Brighton and Hove Albion di Riverside Stadium, 7 Mei 2016.

Middlesbrough memastikan diri bakal tampil di Premier League musim 2016-2017 setelah bermain imbang melawan Brighton Hove Albion pertandingan divisi Championship. Kedua tim mengumpulkan poin sama banyak (89), tetapi Boro unggul selisih gol.

Posisi otomatis lainnya sudah dipastikan terlebih dulu oleh Burnley setelah mengalahkan QPR 1-0, Senin (2/5/2016) lalu. Promosi ke divisi teratas menjadi perburuan utama tim-tim dari divisi Championship dibandingkan dengan kompetisi lain seperti Pial FA atau Piala Liga.

Sebab, hadiah dari promosi ke Premier League paling besar. Sebagai perbandingan, juara Piala FA hanya mendapat 1,8 juta pound, sedangkan finalis kedua diberi 900 ribu. Sementara itu, kesuksesan Middlesbrough naik divisi dihargai 170 juta pound (sekitar Rp3,3 triliun).

Menurut BBC, tim-tim yang mendapat promosi juga diberi insentif bila berhasil lolos dari degradasi pada musim berikutnya. Nilai hadiah membengkak sampai 41% atau menjadi 290 juta pound (sekitar Rp5,6 triliun).

Baca Juga:

Akan tetapi, hadiah promosi itu tidak semuanya langsung dibayarkan. Burnley dan Middlesbrough hanya akan menerima sekitar 95 juta pound untuk musim pertama di Premier League. Sisanya diberikan sebagai dana parasut selama dua musim.

Pembayaran dana parasut ini baru diberlakukan untuk klub yang kemudian terdegradasi, yaitu sebagai kompensasi berkurangnya pemasukan akibat turun divisi. Klub-klub divisi Championship tiap musim memperebutkan tiga tiket ke Premier League. Tempat ketiga didapat dengan cara menjalani partai play-off  bagi tim-tim mulai peringkat ketiga sampai keenam.

Lalu, bagaimana dengan Leicester City? Setelah mendapat promosi, semusim kemudian mereka sukses bertahan di bawah manajer Nigel Pearson. Musim ini mereka juara liga.

Vichai Srivaddhanaprabha membeli Leicester City pada 2010 dan harga yang harus dibayar miliarder Thailand itu diperkirakan sekitar 39 juta pound. Musim lalu Leicester kabarnya hanya mengeluarkan dana belanja sebesar 36,6 juta.

Dengan melihat besarnya dana ketika mendapat promosi plus bonus karena bisa bertahan, lalu musim ini keluar sebagai juara Premier League, maka investasi Srivaddhanaprabha tampaknya sudah balik modal dan bahkan untung besar.


Editor :
Sumber : BBC


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X