Persija Jakarta akhirnya memilih Solo setelah tak bisa menggunakan Stadion Gelora Bung Karno (GBK) untuk menjamu lawan-lawannya di turnamen Torabika Soccer Championship (TSC). Persija harus terusir karena GBK harus direnovasi untuk penggunaan Asian Games 2018.
Persija terakhir kali menggunakan GBK saat menjamu PS TNI, Jumat (10/6/2016). Selanjutnya, Macan Kemayoran pindah ke Solo. Mereka menggunakan Stadion Manahan saat melakoni laga kandang di TSC.
Panitia pelaksana (panpel) pertandingan Persis Solo memastikan Persija akan tampil di Manahan.
“Sudah ada kepastian resmi dari panpel Persija, Bobby Kusumahadi, mengenai kepindahan ke Solo. Rencananya, ada dua laga yang digelar saat puasa. Selanjutnya laga digelar setelah Lebaran,” kata ketua panpel Persis Solo, Heri ‘Gogor’ Isranto.
Menurut dia, jadwal Persija di TSC tidak akan berbenturan dengan Persis yang berlaga di Indonesia Soccer Championship (ISC) B. apalagi turnamen kasta kedua ini diliburkan saat bulan puasa.
“Tidak ada masalah dengan jadwal Persija dan Persis. Masyarakat Solo tetap akan mendapat hiburan pertandingan dari tim-tim besar di TSC saat Persis libur pertandingan selama puasa,” jelasnya.
Memindahkan markas ke Solo bukan hal yang pertama bagi Persija. Saat menjalani laga usiran di kompetisi Liga Super Indonesia (ISL), Macan Kemayoran kerap memilih Manahan untuk menjamu lawan-lawannya.
Selain itu hubungan baik antara Pasoepati, suporter Persis dan Jakmania, pendukung Persija, menjadikan Ismed Sofyan dkk seperti bermain di kandang sendiri. Pasalnya, tak sedikit Jakmania yang datang ke Solo untuk memberi dukungan.
“Tak hanya hubungan suporter yang bagus tetapi Solo memang cukup strategis. Kota ini bisa dijangkau dari mana saja dan memiliki fasilitas yang lengkap. Solo juga memiliki banyak lapangan untuk latihan seperti Lapangan Kottabarat dan Stadion Sriwedari,” ujar Heri.
| Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
| Sumber | : | - |
Komentar