Brasil Kalah di Hari Kasih Sayang, Posisi Carlos Dunga Kritis

By Firzie A. Idris - Senin, 13 Juni 2016 | 11:30 WIB
Pelatih Brasil, Carlos Dunga, bereaksi saat laga Copa America Centenario lawan Peru di Foxborough, Amerika Serikat, pada Senin (13/6/2016) WIB.
HECTOR RETAMAL/AFP
Pelatih Brasil, Carlos Dunga, bereaksi saat laga Copa America Centenario lawan Peru di Foxborough, Amerika Serikat, pada Senin (13/6/2016) WIB.

Sepak bola Brasil memasuki masa kelam. Pada Minggu (12/6/2016) atau Senin (13/6/2016) pagi WIB, tim Samba dipermalukan 0-1 oleh Peru pada laga fase grup Copa America. Untuk kali pertamanya sejak 1987, Brasil gagal menembus babak knockout.

Menariknya, kesalahan ini jatuh pada hari spesial bagi Negeri Samba. Setiap tanggal 12 Juni, warga Brasil merayakan Dia Dos Namorados, alias hari kasih sayang versi mereka.

Aman untuk mengatakan bahwa pelatih tim Samba, Carlos Dunga, tak bisa membuat orang-orang lebih cinta kepadanya.

Brasil terjungkal berkat gol kontroversial Peru yang dibukukan Raul Ruidiaz, 15 menit sebelum bubar.

Siaran ulang tampak menunjukkan kalau Ruidiaz menggunakan tangannya untuk mendorong umpan silang Andy Polo ke gawang kiper Brasil, Allison.

Wasit Andres Cunha dari Uruguay sempat mengambil waktu lama untuk mengambil keputusan sebelum ia menunjuk ke tengah lapangan tanda gol disahkan.


Saksikan Copa America 2016 di Kompas TV.(ANDREAS JOEVI/JUARA.net)

Brasil hanya perlu satu gol untuk kembali menjadi pemimpin Grup B tetapi, walau mencatatkan 12 tembakan ke gawang, Dani Alves dkk gagal menjebol gawang Pedro Gallese.

Tim Samba terdepak secara memalukan walau beberapa hari sebelumnya menjebloskan 7 gol melewati gawang Haiti.

Kekalahan ini meningkatkan status sepak bola Brasil dari lampu kuning menjadi lampu merah.

Hasil tersebut merupakan kemenangan pertama Peru atas Brasil dalam 31 tahun terakhir. Pelatih Brasil, Carlos Dunga, belum pernah kalah melawan Peru selama menukangi timnas Samba.

Kekalahan di edisi khusus Copa America ini menambah derita di hati para suporter Brasil.

Brasil kini berada di peringkat keenam dari 10 negara di Kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Conmebol.

Mereka hanya mampu menang dua kali dari enam laga dan kini berada di luar zona play-off sekali pun.

Kendati berada dalam tekanan intens, Dunga tampak tenang di tengah badai media. Ia mengatakan bahwa pasukannya hanya kurang beruntung kontra Peru.

"Tak ada yang patut dibicarakan. Laga seharusnya berakhir 0-0," ujar Dunga kepada O'Globo. Ia kukuh bahwa gol Peru tak seharusnya disahkan.

Sang pelatih juga tak takut ketika disinggung tentang kemungkinannya kehilangan pekerjaan.

"Saya hanya takut satu hal: Kematian. Tim ini merupakan jalan menuju Piala Dunia," tuturnya lagi. "Kita semua memuji Jerman, yang membutuhkan 14 tahun untuk menjalankan proyek mereka. Kita semua harus sabar."

Sebelum hasil tersebut, warga Brasil di forum-forum internet online dikatakan tengah marah dan kecewa dengan timnas mereka.

Reaksi sosial media setelah kekalahan Tim Samba pun tak kalah gencar.

Beberapa bahkan terang-terangan ingin negara mereka kalah agar Dunga dipecat dan timnas Samba bisa mempersiapkan diri lebih bagus ke PD 2018.

Melihat penampilan Brasil sepanjang Copa America Centenario ini, hal tersebut akan sangat mungkin terjadi.


Editor : Firzie A. Idris
Sumber : Berbagai sumber


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X