Keluh Kesah Dunga soal Gol Kontroversial Peru

By Nugyasa Laksamana - Senin, 13 Juni 2016 | 12:45 WIB
Pelatih tim nasional Brasil, Carlos Dunga, menghadiri konferensi pers di Stadion Gillette, Foxborough, Amerika Serikat, pada Sabtu (11/6/2016) waktu setempat.
AFP
Pelatih tim nasional Brasil, Carlos Dunga, menghadiri konferensi pers di Stadion Gillette, Foxborough, Amerika Serikat, pada Sabtu (11/6/2016) waktu setempat.

Pelatih tim nasional Brasil, Carlos Dunga, mengeluhkan keputusan wasit Andres Cunha dan asistennya terkait gol kontroversial Peru. Gol tersebut akhirnya mengandaskan petualangan Brasil di Copa America 2016.

Dalam laga Grup B Copa America 2016 yang digelar di Stadion Gillette, Foxborough, Amerika Serikat, pada Senin (13/6/2016) pagi WIB, Brasil menelan kekalahan 0-1 dari Peru.

Gol semata wayang Peru yang dicetak Raul Ruidiaz pada menit ke-75 itu menjadi perbincangan. Pasalnya, dalam tayangan ulang, terlihat cukup jelas Ruidiaz mencetak gol dengan tangannya.

Para pemain dan ofisial Brasil sempat memperdebatkan keabsahan gol Ruidiaz tersebut. Akan tetapi, wasit Andres Cunha bersikeras bahwa gol itu sah.

Brasil pun harus tersisih lebih awal dari Copa America 2016. Mereka hanya finis di urutan ketiga Grup B dengan perolehan empat poin, atau terpaut tiga poin dari Peru di posisi pertama.

"Saya tak mengerti mengapa wasit harus berbicara dengan asistennya selama empat menit dan tak mengubah keputusannya. Ini cukup aneh," ujar Dunga seusai laga, seperti dikutip dari Globo Esporte.

Hasil negatif ini tentunya menimbulkan spekulasi bagi masa depan Dunga. Nasib Dunga sebagai pelatih Brasil kabarnya berada di ujung tanduk.

Meskipun demikian, Dunga tak merisaukan hal tersebut. "Saya hanya takut pada satu hal, yakni kematian. Tim ini sedang menjalani proses menuju Piala Dunia," kata Dunga.

Kita semua memuji Jerman, yang membutuhkan 14 tahun untuk menjalankan proyek mereka. Kita semua harus sabar," ucap pria berusia 52 tahun itu.

Gagal lolos dari fase grup merupakan pengulangan prestasi buruk Brasil pada Copa America 1987. Kala itu, saat format satu grup Copa America masih berjumlah tiga tim, Brasil menduduki posisi kedua sehingga dinyatakan tak lolos.


Editor :
Sumber : Globo Esporte


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X