Persib Kembali ke Tangan Djanur

By Sabtu, 25 Juni 2016 | 14:50 WIB
Pelatih Persib Bandung, Djajang Nurjaman, memberikan instruksi kepada pemainnya saat persib melawan Persiba dalam laga lanjutan Piala Presiden 2015 di Stadion Jalak Harupat, Bandung, Rabu (2/9/2015).
HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLA/JUARA.NET
Pelatih Persib Bandung, Djajang Nurjaman, memberikan instruksi kepada pemainnya saat persib melawan Persiba dalam laga lanjutan Piala Presiden 2015 di Stadion Jalak Harupat, Bandung, Rabu (2/9/2015).

Persib dibanjiri surat lamaran pelatih setelah arsitek sebelumnya, Dejan Antonic, mengundurkan diri. Dukungan terhadap Djadjang Nurdjaman agar kembali menukangi Maung Bandung mengalir paling deras dibanding kandidat lain.

Penulis: Ferry Tri Adi/Budi Kresnadi

Sekitar 15 pelatih, baik lokal dan asing, sudah menyatakan minat kepada manajemen untuk menangani Maung Bandung. Nama tenar yang mengemuka ialah Jacksen F. Tiago, Arcan Iurie, Iwan Setiawan, Rahmad Darmawan, dan terakhir Djadjang.

Nama Jacksen seketika mencuat menjadi kandidat setelah status mantan nakhoda Persipura itu masih digantung oleh klub Malaysia, Penang FA.

Kontrak pelatih asal Brasil itu tersisa tujuh bulan. Hanya, Penang mengistirahatkan Jacksen lantaran tidak puas dengan kinerja tim pada awal Malaysia Super League (MSL) 2016.

Peluang dipertahankannya Jacksen di Penang FA pun menipis setelah manajemen menetapkan manajer tim baru, yaitu Nenad Bacina, yang juga diproyeksikan sebagai pelatih kepala.

Jacksen juga menjadi salah satu kandidat terkuat karena rekornya di Tanah Air, yang membawa Mutiara Hitam menjadi juara Liga Super Indonesia sebanyak tiga kali.

Baca Juga:

Kandidat berikutnya tak asing di telinga pendukung fanatik Persib. Ya, Iurie sempat menangani Pangeran Biru pada Liga Indonesia 2007.

Namun, para pertengahan putaran kedua dia mengundurkan diri. Iurie bakal menjadi pilihan kesekian setelah Manajer Persib, Umuh Muchtar, mengisyaratkan keinginan pelatih lokal.

Berikutnya ada Iwan. Namun, pelatih lokal yang satu ini merupakan sosok yang dikenal sebagai "musuh bobotoh" dan pastinya sulit menduduki kemudi Maung Bandung.

Mantan arsitek Pusamania Borneo itu mengaku sudah menjalin komunikasi langsung dengan Umuh dan merasa tertarik melatih Persib.


Pelatih T-Team FC, Rahmad Darmawan legowo PSSI memilih Alfred Riedl menangani timnas Indonesia untuk Piala AFF 2016. (Dok. JUARA.net)

Bobotoh juga kencang meneriakkan nama Rahmad. Pelatih yang kini menukangi Terengganu II FC (T-Team) dinilai pas mengembalikan performa Persib.

Masalahnya, Rahmad mengaku masih betah dengan klub MSL itu dan tak ragu memperpanjang kontraknya. Di kontrak arsitek yang akrab disapa RD itu masih ada opsi perpanjangan setahun.

Adapun yang paling sering dibicarakan tak lain Djadjang. Djanur, sapaan akrabnya, mendapat dukungan paling besar dari berbagai pihak terutama bobotoh.

Ramuan racikan Djanur dianggap paling pas untuk Maung Bandung sehingga menghasilkan juara LSI 2014 dan Piala Presiden 2015.

Didukung Legenda

Tak hanya bobotoh yang menggaungkan nama Djanur kembali menangani Persib. Legenda Maung Bandung juga satu suara.

Para mantan pemain Persib tersebut sempat menggelar pertemuan dengan manajemen untuk membahas sosok pelatih pengganti Dejan pada akhir pekan lalu di Bandung.

Pertemuan sekaligus buka puasa bersama itu dihadiri mantan pemain Persib lintas generasi, di antaranya Rukman, Max Timisela, Robby Darwis, dan Yusuf Bachtiar.

Hadir pula mantan pelatih Persib, Indra Thohir, dan Komisaris Utama PT Persib Bandung Bermartabat, Zaenury Hasyim. Mereka pun sepakat mendukung Djadjang untuk kembali membesut Persib.

Sebagai mantan playmaker Maung Bandung, Yusuf mengatakan bahwa kursi pelatih kepala Persib jangan dibiarkan kosong terlalu lama.

“Persib butuh pelatih kharismatik untuk membangkitkan mental pemain yang terpuruk menyusul hasil buruk pada lima laga yang telah mereka jalani,” ujar Yusuf.

Ia menilai Djadjang memiliki karisma di hadapan pemain, apalagi mayoritas penggawa Persib pernah ditanganinya. Yusuf percaya Djanur mampu menyatukan pemain lama dan baru yang diboyong Dejan.

Sementara itu, pemain Persib era 1970-an, Max, menilai karakter kepelatihan Djanur cocok untuk Persib. Sebagai mantan penggawa Maung Bandung, ia juga tahu persis filosofi sepak bola Persib.

“Yang paling penting ialah reputasinya sudah teruji. Djanur pernah membawa Persib menjadi juara saat masih jadi pemain, asisten pelatih, maupun sebagai pelatih,” tutur Max.

Mengingat dukungan deras terhadapnya, Djanur mengucapkan terima kasih. Ia pun mengaku bersedia jika kembali diminta menangani Maung Bandung.

“Demi Persib, saya siap jika memang diberikan kepercayaan. Apalagi hingga saat ini saya masih menjadi bagian dari Persib,” ucapnya.

Namun, sampai saat ini ia mengaku belum dihubungi manajemen Persib terkait kemungkinannya untuk kembali menangani Atep dkk.

Manajemen Persib sendiri memilih menunggu hingga sebulan ke depan sambil melihat performa tim selama ditangani caretaker Herrie Setiawan.

“Sabar, tunggu saja pada saatnya pasti akan kita putuskan yang terbaik,” kata Umuh.

Siapa yang akan menjadi pelatih Persib memang masih tanda tanya. Namun, melihat dukungan yang sudah mengemuka, Djanur kemungkinan besar bakal kembali mengarsiteki Persib.

[video]http://video.kompas.com/e/4942285634001_v1_pjuara[/video]


Editor : Firzie A. Idris
Sumber : Tabloid BOLA No. 2.675


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X