Pasangan ganda putra Indonesia, Kenas Adi Haryanto/Hardianto, harus mengakui keunggulan pasangan China, Li Junhui/Liu Yuchen, 21-19, 5-21, 13-21, pada laga perempat final Taiwan Terbuka, Jumat (1/7/2016).
Kenas/Hardi sempat membuat Li/Liu kesulitan pada gim pertama saat menerapkan permaina menyerang.
Kedua pasangan saling bergantian mencetak poin. Setelah interval, Kenas/Hardi terus mengungguli lawan, namun pada kedudukan 19-15, pasangan Indonesia yang kini berada di peringkat ke-51 dunia ini bermain dibawah tekanan saat Li/Liu menyamakan kedudukan 19-19.
"Pada gim pertama, kami menikmati permainan dan bisa bermain di pola kami. Meskipun sempat ketat, namun kami bisa mengatasinya. Namun, pada game kedua, lawan terus menyerang," kata Hadi seusai pertandingan.
"Mereka mendapat lapangan yang searah angin, sehingga serangan mereka makin menyulitkan. Sementara kami 'kalah angin', sehingga strategi yang kami terapkan selalu salah," ucap Hadi.
Pada gim penentuan, Kenas/Hardi berusaha untuk kembali menerapkan pola permainan pada gim pertama. Namun, Li/Liu sama sekali tidak memberikan kesempatan kepada Kenas/Hardi dan mereka tertinggal saat interval 6-11.
"Kami tertinggal cukup jauh pada gim ketiga, jadi waktu pindah lapangan susah untuk mengejar ketinggalan. Ini menjadi pelajaran buat kami. Kami harus latihan lebih keras lagi dan power kami harus ditingkatkan," tutur pemain asal klub Mutiara Cardinal Bandung ini.
"Kami memang sulit keluar dari tekanan, seolah sudah 'dipegang' oleh lawan. Kami sangat tidak puas dengan hasil ini," ujar Kenas.
Melalui hasil ini, Indonesia masih menyisakan satu pasangan pada putaran perempat final, yaitu Muhammad Rian Ardianto/Fajar Alfian. Pasangan ini akan menghadapi unggulan keempat yang juga wakil tuan rumah, Chen Hung Ling/Wang Chi Lin.
| Editor | : | Delia Mustikasari |
| Sumber | : | badmintonindonesia.org |
Komentar