Perang Mental dan Derbi Pantura

By Sabtu, 16 Juli 2016 | 06:52 WIB
Pelatih Seto Nurdiantara (kiri) mengawasi game internal Rizky Novriansyah (dua dari kiri) dkk pada sesi latihan sore PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo, Kamis (14/7/2016) sore.
GONANG SUSATYO/JUARA.NET
Pelatih Seto Nurdiantara (kiri) mengawasi game internal Rizky Novriansyah (dua dari kiri) dkk pada sesi latihan sore PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo, Kamis (14/7/2016) sore.

Duel seru bakal tersaji pada lanjutan Indonesia Soccer Championship (ISC) B yang dilangsungkan akhir pekan ini. Perang gengsi akan terjadi. 

Bukan laga penentu selain memastikan siapa penguasa Grup 5 Indonesia Soccer Championship (ISC) B saat PSS Sleman bertemu Martapura FC.
 
Pemenang dari laga di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Minggu (17/7), tak sekadar mengakhiri putaran pertama dengan posisi pimpinan klasemen. Duel tersebut merupakan representasi kekuatan dua tim papan atas yang diwarnai perang mental.
 
“Tekanan mental tentu ada saat kami bermain di kandang sendiri. Tapi saya berharap pemain bisa menikmati pertandingan dan tidak terbebani. Apalagi, mereka sudah sepenuhnya siap menghadapi laga itu,” ujar Pelatih PSS, Seto Nurdiantara.
 
Martapura FC sedikit diuntungkan karena bertengger di puncak klasemen dengan poin 12. Namun rekor sempurna PSS di laga kandang menjadikan mereka lebih berpeluang meraih kemenangan. Saat ini, PSS hanya tertinggal dua poin dari rivalnya.
 
“Kami optimistis menjaga rekor itu. Bila ini tercapai, ada bonus tambahan dibandingkan laga-laga lain. Ini hanya untuk memberi semangat pemain untuk bisa merebut posisi puncak,” tandas Supardjiono, Direkrut PT Putra Sleman Sembada.
 
Sementara itu, pelatih Martapura FC Frank Sinatra Huawae mengungkapkam tim tak meremehkan PSS yang tampil di hadapan pendukungnya. Bahkan dia mempersiapkan tim dengan serius. Termasuk datang ke Sleman lebih awal.
“Posisi tim memang lebih tinggi. Tapi ini tak membuat kami jemawa. Hanya, kami ingin meraih poin di kandang lawan. Jadi, kami perlu tiba lebih awal agar pemain bisa beradaptasi,” jelas Frank.
 
Duel ini bukan yang pertama bagi kedua tim. Mereka pernah bertemu di kompetisi Divisi Utama 2014. Saat itu, PSS kalah 3-4 di kandang Martapura FC. Saat tampil di kandang sendiri, PSS menang tipis 1-0.
 
Di Grup 4 juga tersaji derbi yang tidak kalah panas saat PSIS Semarang menjamu rivalnya, Persijap Jepara. Tampil di kandang sendiri di Stadion Jatidiri, Semarang, Sabtu (16/7), PSIS memang lebih diunggulkan di Derbi Pantura (Pantai Utara Jawa).
 
“Ini Derbi Pantura yang sesungguhnya. PSIS dan Persijap memang sering bertemu dengan tim-tim Pantura lainnya. Tapi duel PSIS melawan Persijap merupakan derbi yang sesungguhnya. Kami pun tak meremehkan Persijap meski tampil di kandang sendiri. Selalu ada kejutan di derbi ini,” tukas Manajer PSIS, Wahyu Winarto.
 
Kemenangan atas Persijap bisa mengantarkan PSIS merebut posisi puncak klasemen. Saat ini, PSIS yang menduduki peringkat dua memiliki poin delapan. Mereka terpaut dua poin tapi masih menyimpan satu laga.


Editor : Jalu Wisnu Wirajati
Sumber : juara


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X