Ketika Politik Pengaruhi Sepak Bola di Turki

By Minggu, 31 Juli 2016 | 13:20 WIB
Striker Besiktas, Mario Gomez, saat tampil melawan Sporting CP di Stadion Ataturk Olimpiyat, Istanbul, Turki, dalam laga Liga Champion Grup H pada 1 Oktober 2015.
OZAN KOSE/AFP
Striker Besiktas, Mario Gomez, saat tampil melawan Sporting CP di Stadion Ataturk Olimpiyat, Istanbul, Turki, dalam laga Liga Champion Grup H pada 1 Oktober 2015.

Keamanan dalam negeri menjadi salah satu faktor sebuah negara memiliki liga sepak bola yang sehat. Turki menjadi buktinya.

Penulis: Dian Savitri

Sebuah usaha kudeta gagal yang dilakukan sekelompok anggota militer Turki terhadap presiden negeri itu, Recep Tayyip Erdogan, pada 15 Juli lalu membuat beberapa pesepak bola beken memilih untuk meninggalkan klub-klub Turki.

Striker Jerman yang bermain di Besiktas, Mario Gomez, dan striker Belanda yang berada di Fenerbahce, Robin van Persie, tidak buang waktu untuk mengumumkan mereka akan meninggalkan Turki.

Gomez menegaskan ia meninggalkan Turki bukan karena masalah sepak bola, melainkan lantaran situasi politik.

Dia juga mengatakan bahwa keputusan yang diambilnya itu harus dilakukan dengan berat hati.

“Sebuah keputusan sulit yang membuat saya harus memikirkannya matang-matang. Saya harus memberi tahu secara personal kepada para suporter Besiktas bahwa sangat berat tidak bisa bermain lagi di klub hebat di depan mereka semua.

Alasannya adalah murni karena situasi politik. Benar-benar didasarkan pada peristiwa mengerikan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Saya harap semuanya bisa mengerti,” demikian tulis Gomez di akun resmi Facebook miliknya.

“Saya harap semua masalah politik itu bisa diselesaikan dengan damai secepatnya. Mungkin pada saat itu saya akan bermain untuk Besiktas lagi. Klub dan negara ini sudah sangat dekat dengan saya. Semoga kita bisa bertemu lagi. Çok tesekkürler,” lanjut Gomez, yang bermain untuk Besiktas musim lalu dengan status pinjaman dari Fiorentina.

Çok tesekkürler berarti terima kasih banyak dalam bahasa Turki dan Gomez menambah pesannya itu dengan tagar #blackeagle, yang merupakan julukan Besiktas.

Walau hanya berstatus pinjaman, Gomez langsung menjadi bintang di Liga Super Turki dan pemain kesayangan suporter Besiktas. Ia mencetak 26 gol dalam 33 pertandingan, membawa Besiktas menjadi juara liga 2015/16.

Selain itu, ia juga menjadi pencetak gol terbanyak liga.

Menyusul Bintang Lain

Keputusan Gomez itu muncul hanya beberapa saat setelah pemain Jerman lain yang ada di Liga Super Turki, Lukas Podolski, juga sedang berpikir untuk meninggalkan klubnya, Galatasaray.

Walau demikian, hingga saat ini belum ada kelanjutan apakah eks striker Arsenal itu akan tinggal di Turki atau tidak.

Baca Juga:

Menurut harian Turki, Milliyet, nama lain yang juga memutuskan untuk meninggalkan Turki adalah Van Persie. Dia kemungkinan akan dipinjam oleh klub Premier League, Stoke City.

Sebelumnya, agen Van Persie dihubungi oleh klub-klub yang bermain di Liga Super China, namun tidak ada kesepakatan yang tercapai. Stoke pun ikut menawar dan Fenerbahce memutuskan untuk meminjamkan pemain berusia 32 tahun itu ke sana.

Sebuah pernyataan resmi akan dikeluarkan kelar detil kesepakatan antara dua klub tercapai.

Van Persie mencetak 22 gol dalam 48 penampilan di Fenerbahce.

[video]http://video.kompas.com/e/5064248671001_v1_pjuara[/video]


Editor : Firzie A. Idris
Sumber : Tabloid BOLA No. 2.684


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

TERPOPULER

Close Ads X