Menanti Pep Guardiola Ciptakan Gerard Pique Baru di Man City

By Beri Bagja - Kamis, 11 Agustus 2016 | 20:53 WIB
Aksi bek Inggris dan Manchester City, John Stones (kiri), saat berebut bola dengan pemain Turki, Cenk Tosun, dalam duel uji coba di Etihad Stadium, 22 Mei 2016.
LAURENCE GRIFFITHS/GETTY IMAGES
Aksi bek Inggris dan Manchester City, John Stones (kiri), saat berebut bola dengan pemain Turki, Cenk Tosun, dalam duel uji coba di Etihad Stadium, 22 Mei 2016.

 Manchester City berkutat dengan kerapuhan lini belakang pada beberapa musim terakhir. Kehadiran John Stones (22) dipersiapkan sebagai solusi guna mengakhiri pencarian The Citizens terhadap partner sepadan bagi kapten Vincent Kompany (30).

Manajemen Manchester City kesulitan mencari pendamping Kompany di jantung pertahanan.

Dalam 4 tahun terakhir, klub mengucurkan investasi sekitar 90 juta poundsterling atau setara 1,5 triliun untuk mengisi lubang tersebut.

Jumlah itu merupakan transfer gabungan dari perekrutan Matija Nastasic, Martin Demichelis, Eliaquim Mangala, dan Nicolas Otamendi.

Hasilnya lebih banyak diwarnai kekecewaan. Nastasic dan Demichelis sudah angkat kaki dari skuat Citizens, sedangkan Mangala masuk daftar jual musim panas ini.

Tinggal Otamendi yang masih dinantikan kualitasnya.

Baca Juga:

Statistik musim lalu mencerminkan belum ada perbaikan berarti dengan kombinasi Mangala-Otamendi, apalagi Kompany rawan cedera. City pun menderita 64 gol dalam 58 laga di berbagai ajang. 

Oleh sejumlah pakar Liga Inggris, Stones diyakini sebagai kepingan hilang yang bisa memperkuat tembok Citizens di bawah asuhan Josep 'Pep' Guardiola.

"Bermain di bawah Pep adalah pelajaran fantastis bagi Stones. Dia punya talenta yang sangat baik. Bersama Pep, Stones bisa berkembang menjadi bek tengah yang sempurna," kata pandit Jamie Redknapp di Sky Sports.

Alasan penting yang mendasari keyakinan Redknapp ialah karakter Stones sesuai bayangan mekanisme Pep.

Eks jagoan Everton itu adalah tipe bek modern. Selain bertugas melindungi kiper, Stones bisa diandalkan sebagai inisiator serangan dari lini belakang.

Ia piawai mengontrol dan mengalirkan bola. Musim lalu, Stones mencatat akurasi operan sebesar 89 persen, paling tinggi dibandingkan seluruh bek tengah Man City.

Sekilas, Pep sepertinya melihat Stones sebagai jelmaan mantan anak didiknya di Barcelona, Gerard Pique. 

Seperti kata Redknapp, Guardiola bakal memberinya pelajaran dengan mentransfer ilmu untuk menciptakan Pique versi Inggris dalam diri Stones.

Di bawah polesan Pep, Pique menjelma sebagai salah satu bek terbaik di dunia.

Tak sekadar tangguh dalam bertahan, suami penyanyi Shakira itu rutin membangun serangan, hingga menciptakan peluang dan menjadi sumber gol tak terduga. 


Josep Guardiola (kiri) bersama Gerard Pique dalam sesi latihan Barcelona menjelang duel final Liga Champions lawan Manchester United di Wembley, London, 27 Mei 2011.(MICHAEL REGAN/GETTY IMAGES)


Editor : Beri Bagja
Sumber : Berbagai sumber


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X