Start Valencia Terburuk dalam Dua Windu Terakhir

By Sabtu, 3 September 2016 | 18:59 WIB
Aksi striker Valencia, Santi Mina, dalam duel Copa del Rey lawan Barcelona di Valencia, 10 Februari 2016.
MANUEL ALONSO/GETTY IMAGES
Aksi striker Valencia, Santi Mina, dalam duel Copa del Rey lawan Barcelona di Valencia, 10 Februari 2016.

Ada yang terlihat janggal di klasemen Primera Division La Liga 2016-2017. Bukan hanya karena Las Palmas yang duduk di singgasana melebihi pencapaian FC Barcelona dan Real Madrid, tetapi juga lantaran keberadaan trio Athletic Bilbao, Celta Vigo, dan Valencia di tiga tangga terbawah.

Penulis: Sapto Haryo Rajasa

Bilbao, Celta, dan Valencia memang bukan calon terkuat peraih mahkota La Liga pada musim ini. Namun, tidak pada tempatnya pula para pelanggan reguler di kompetisi Eropa ini terbenam di dasar klasemen.

Posisi Bilbao masih bisa dimaafkan karena salah satu lawan yang mereka hadapi dalam dua jornada awal adalah Barcelona, kampiun dalam dua edisi terakhir. Begitu pula dengan Celta yang harus bersua Real Madrid, dua kali jawara Benua Biru dalam tiga musim ke belakang.

Valencia di sisi lain, hanya bertemu Las Palmas dan Eibar. Ketika musim belum bergulir, keduanya sama-sama masuk bursa degradasi, sehingga di atas kertas seharusnya Los Che bisa meraup enam angka dari mereka.

Celakanya, Dani Parejo dkk justru sama sekali gagal mengamankan satu poin pun.

“Hasil ini membuat saya frustrasi. Mengapa? Karena jika bermain baik seperti yang kami perlihatkan dalam laga ini dan laga melawan La Palmas sebelumnya, seharusnya kami bisa menang. Dengan permainan seperti itu, kami bisa memenangi delapan dari 10 laga,” ungkap Pako Ayestaran, pelatih Ches, di situs resmi klub.

Seperti halnya ketika melawan Las Palmas, laga kontra Eibar, akhir pekan kemarin, juga dilalui dengan apik. Anak-anak asuh Pako menguasai penuh jalannya laga. Dimulai ball possession yang mencapai 61 persen, tembakan yang menyentuh 16 kali, hingga elemen lain dalam pertandingan.

Statistik tersebut menunjukkan adanya perbaikan signifikan dibandingkan perjalanan mereka pada musim 2015-2016. Lini depan terlihat tak lagi buntu dalam mengkreasikan serangan. Barisan tengah pun sudah mulai kembali bisa menjadi aktor dominan atas lawan.

Kendati demikian, total 29 peluang yang diciptakan dalam dua laga itu menjadi sia-sia karena cuma berbuah dua gol. Semakin menjadi nirmakna lantaran pada saat yang bersamaan gawang Valencia bobol hingga lima kali. Empat gol masuk dalam kekalahan 2-4 dari La Palmas dan satu gol dalam kekalahan 0-1 dari Eibar.


Editor : Aloysius Gonsaga
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X