'Psywar' Cantona untuk Liverpool sebelum Hadapi Man United

By Verdi Hendrawan - Selasa, 4 Oktober 2016 | 05:05 WIB
Mantan striker Manchester United, Eric Cantona, berbicara dalam jumpa pers Laureus World Sports Awards di Shanghai Grand Theatre, Shanghai, China, pada 14 April 2015.
IAN WALTON/GETTY IMAGES
Mantan striker Manchester United, Eric Cantona, berbicara dalam jumpa pers Laureus World Sports Awards di Shanghai Grand Theatre, Shanghai, China, pada 14 April 2015.

Mantan striker Manchester United, Eric Cantona, melontarkan perang urat syaraf (psywar) kepada Liverpool FC jelang kedua tim bentrok di Stadion Anfield, Senin (17/10/2016).

Cantona mencoba menyulut kemarahan fans Liverpool dengan mengatakan bahwa Man United "selalu menang" ketika dirinya masih bermain. Hal tersebut dipercaya pria berusia 50 tahun itu akan kembali terulang pada pertemuan kedua klub dalam waktu dekat.

"Anda harus bertanya kepada fans Liverpool 'apakah saya pernah memiliki permainan buruk melawan tim mereka? United selalu menang," kata Cantona kepada New Straits Times.

"Gol pada final Piala FA (musim 1995-1996) melawan Liverpool adalah yang terhebat yang pernah saya buat. Saya mencetak gol kemenangan dengan tendangan voli," tuturnya.

Baca Juga:

Sepanjang karier bersama Man United, Cantona pernah menghadapi Liverpool delapan kali di semua ajang dan mencetak dua gol. Setiap pria Prancis itu terlibat, Setan Merah hanya pernah satu kali kalah dan dua kali imbang dari The Reds.

Cantona mengucapkan kata-kata tersebut dengan harapan dapat memacu motivasi para pemain Man United yang kini tengah melempem. Sebaliknya, performa Liverpool saat ini tengah menanjak setelah menang empat kali beruntun di Premier League.

Cantona memiliki karier yang cemerlang sejak memutuskan hengkang dari Leeds United ke Man United pada 1992 hingga 1997. Dalam 167 laga di semua ajang, ia sukses mencetak 73 gol dan 4 assist yang berbuah liga gelar Premier League dan dua Piala FA.

Cantona pun menjadi kunci awal keberhasilan Sir Alex Ferguson mengantarkan Man United meraih 13 gelar Premier League, empat Piala FA, dan tiga Liga Champions.

Selain memberi contoh final Piala FA 1995-1996, Cantona menyebut musim 1992-1993 sebagai momentum terbesar bagi Man United untuk menjadi yang terbaik di Inggris hingga saat ini.


Editor : Aloysius Gonsaga
Sumber : New Straits Times


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

TERPOPULER

Close Ads X