Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Jelang Liverpool Vs Spurs, Mengenal Mentor Juergen Klopp

By Dian Savitri - Selasa, 25 Oktober 2016 | 23:39 WIB
Manajer Liverpool FC, Juergen Klopp, mendampingi anak asuhnya dalam pertandingan final Liga Europa kontra Sevilla di St. Jakob Park, Basel, 18 Mei 2016.
PAUL ELLIS/AFP
Manajer Liverpool FC, Juergen Klopp, mendampingi anak asuhnya dalam pertandingan final Liga Europa kontra Sevilla di St. Jakob Park, Basel, 18 Mei 2016.

Seperti halnya bidang pekerjaan lain, pelatih sepak bola juga memiliki guru atau mentor yang menjadi inspirasi. Demikian pula dengan Juergen Klopp. Manajer Liverpool itu belajar dari seorang pelatih bernama Wolfgang Frank.

Klopp pernah menjadi pemain asuhan Frank di Mainz 05. Pelatih asal Jerman itu menerapkan banyak ajaran Frank dalam melatih saat ini.

“Frank memperkenalkan 4-4-2 ke Mainz, barisan terakhir dengan empat pemain. Kami menjadi tim yang lebih baik pada saat itu,” kata Klopp mengenang masa bermain bersama Mainz 05 di divisi dua Bundesliga, kepada The Telegraph.

Klopp juga mengatakan Mainz adalah sebuah klub yang kecil, pemainnya tidak dibayar banyak, tidak banyak orang yang peduli pada klub itu.

“Namun, kemudian kami belajar dari Frank bahwa klub yang lebih bagus pun masih bisa kami kalahkan. Frank membuka mata kami," ucap Klopp.

Baca Juga:

"Ketika saya mulai menjadi pelatih beberapa tahun kemudian, saya menggunakan banyak ajaran yang dipelajari dari Frank. Dia adalah panutan yang sempurna dan banyak dari pemainnya yang menjadi pelatih sekarang. Hal itu selalu menjadi impian Frank,” katanya.

Klopp bermain di Mainz pada 1990 hingga 2001. Nyaris sepanjang kariernya sebagai pemain. Awalnya bermain sebagai striker, Klopp kemudian bermain sebagai bek sejak 1995.

Wolfgang Frank melatih Mainz pada dua periode, yaitu 1995-1997 dan 1998-2000. Frank sudah wafat pada September 2013. Usianya 63 tahun. Frank menyerah setelah berjuang lama melawan kanker.

Wolfgang Frank mendapat kredit sebagai pelatih yang memperkenalkan formasi 4-4-2 ke sepak bola Jerman. Fokus dari formasi itu adalah marking space dan bukannya menjaga pemain tertentu.

Ide Frank itu menjadi sebuah revolusi di Jerman, didasarkan pada gaya menekan dan bertahan ala Arrigo Sacchi, itu menurut pendapat Peter Krawietz, asisten Klopp di Liverpool yang pernah menjadi manajer pemandu bakat di Mainz.

[video]http://video.kompas.com/e/5184031119001_v1_pjuara[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Firzie A. Idris
Sumber : The Telegraph


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X