Inovasi Persela, 'Jualan' dengan Memakai Bahasa Jawa Dialek Jawa Timur

By Suci Rahayu - Jumat, 4 November 2016 | 03:15 WIB
Striker Persela, Dendy Sulistyawan (kiri) mencoba bek PS TNI, Stevanus Bungaran di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Minggu (30/10/2016).
SUCI RAHAYU/JUARA.net
Striker Persela, Dendy Sulistyawan (kiri) mencoba bek PS TNI, Stevanus Bungaran di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Minggu (30/10/2016).

Persela Lamongan memaksimalkan pendekatan kedaerahan dalam membina hubungan dengan siapa saja, terutama pendukungnya. Mereka pun mengunggah kegiatan tim di akun media sosial dengan Bahasa Jawa khas Jawa Timur-an.

"Masio pelatih Aji gak iso melok latian, Imbiri mbek kanca-Kancane tetep serius mbadok latian seng di pimpin Ragil. #persela #dinoiki," tulis admin instagram serta twitter resmi Persela, @PerselaFC.

Kata-kata itu pun mulai dituliskan tim admin media sosial Persela dalam memberitahukan kegiatan timnya.

Dalam Bahasa Indonesia, kalimat itu artinya begini: Meskipun pelatih Aji (Santoso) tidak ikut latihan, (Steven) Imbiri dan kawan-kawan tetap serius melahap latihan yang dipimpin Ragil (Sudirman).

Hal ini rupanya merupakan inovasi terbaru dari Divisi Bisnis & Marketing Persela. Selain bertujuan untuk menjual brand Persela, strategi ini juga dipilih agar bisa semakin dekat dengan basis suporter mereka.

"Untuk lebih membuat dekat dengan Bahasa Jawa dialek Jawa Timur-an kepada seluruh suporter di Indonesia. Terutama, kami lebih mendekatkan kepada LA Mania dan Curva Boys," ujar Ahmad, dari Divisi Bisnis & Marketing Persela.

"Kami juga ingin menarik simpati dari suporter, lebih mengorangkan orang Lamongan melalui bahasa itu," tuturnya.

Kurang lebih satu pekan program ini berjalan, Ahmad mengaku target yang mereka pasang tercapai. Mereka berhasil menembus komunitas suporter dan banyak mendapat respons positif dari setiap caption yang diluncurkan.

"Banyak yang senyum-senyum ketika membaca setiap caption yang diunggah. Artinya, mereka tersentuh hatinya dan tujuannya adalah mereka lebih care dengan Persela," ujarnya.

"Banyak yang ikut komentar dan menggunakan bahasa Jawa Timuran pula. Artinya, target kami tercapai. Sepertinya, mereka banyak yang dukung dengan program-program begini," kata Ahmad.


Editor : Estu Santoso
Sumber : -


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

TERPOPULER

Close Ads X