Bayu Gatra, Selalu Ingat Wejangan Orang Tua

By Sabtu, 5 November 2016 | 08:26 WIB
Bayu Gatra mengikuti sesi latihan tim nasional Indonesia di Lapangan Sekolah Pelita Harapan, Karawaci, Selasa (1/11/2016).
HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLA/JUARA.NET
Bayu Gatra mengikuti sesi latihan tim nasional Indonesia di Lapangan Sekolah Pelita Harapan, Karawaci, Selasa (1/11/2016).

“Bukan sembarang air, tapi harus yang mengalir seperti air sungai. Di dekat rumah ada sungai dan dulu saya sering jalan bolak-balik di air demi memulihkan cedera. Untuk latihan fisik juga bagus. Saya tinggal berlari-lari di sungai dangkal,” tutur Bayu.

Selangkah demi selangkah, Bayu menapaki karier junior bersama Persid Jember (2004-2007) dan Persekap Kota Pasuruan (2007-2008). Klub yang disebut terakhir ia antar menjuarai Liga Remaja pada 2008.

Sukses di tim junior, Bayu memperoleh kesempatan promosi ke tim senior. Dia memperkuat Persekap selama dua tahun sebelum menerima pinangan Persisam Samarinda dan mengikuti jejak kakaknya merantau ke Kalimantan.

Rudy dan Sartono

Bermain di Kalimantan berarti jauh dari keluarga dan hal ini terbilang berat bagi Bayu, yang kala itu masih berusia 18 tahun. Akan tetapi, pengorbanan itu justru membawa dampak positif terhadap perkembangan kariernya.

Di sanalah Bayu bertemu salah satu pelatih yang paling berjasa memoles kemampuan tekniknya, Rudy William Keltjes. Legenda timnas Indonesia itu menaruh kepercayaan besar kepadanya saat dirinya tergabung dalam skuat tim Kalimantan Timur buat PON 2012 di Pekanbaru.

“Om Rudy seorang motivator ulung. Dia bisa dengan mudah membangkitkan semangat sewaktu saya mengalami fluktuasi penampilan,” ucap Bayu.

Satu sosok lain yang diidolakan Bayu yaitu pelatih Persisam era 2012-2013, Sartono Anwar. Ayah dari eks pemain timnas Indonesia, Nova Arianto, itu tak pernah alpa mencantumkan nama Bayu di susunan sebelas pertama dalam setiap pertandingan liga.

Menurut Bayu, Rudy dan Sartono sama-sama mengajarkan tentang betapa pentingnya melatih keahlian mengolah bola dan dribel secara berkesinambungan serta jangan mudah berpuas diri dengan apa yang telah dicapai.

“Pokoknya dua pelatih itu sangat penting buat saya. Kami selalu menjaga komunikasi lewat sambungan telepon dan pesan singkat,” ujar Bayu menutup pembicaraan dengan BOLA.


Editor : Aloysius Gonsaga
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X