Dua Wajah Macan Kemayoran di Bawah Kepemimpinan Mamak

By Kamis, 10 November 2016 | 15:17 WIB
Pelatih M Zein Al Hadad berkomentar saat jumpa pers pasca laga Persija kontra Persib di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (5/11/2016) malam.
FIFI NOFITA/JUARA.NET
Pelatih M Zein Al Hadad berkomentar saat jumpa pers pasca laga Persija kontra Persib di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (5/11/2016) malam.

Sudah 10 pekan Muhammad Zein Al Hadad menukangi Persija (tiga menang, empat seri, dan tiga kalah). Pelatih yang akrab disapa Mamak itu membawa perubahan ke arah lebih baik jika menilik laga pertamanya hingga keenam.

Penulis: Gonang Susatyo/Ferry Tri Adi

Tiga kali imbang pada awal, Persija kemudian memenangi tiga laga berikutnya. Namun, pada saat konsistensi sudah mulai terbangun, lawan berat harus dihadapi Amarzukih dkk.

Arema menjadi lawan pada pekan ke-24, lalu Sriwijaya di laga berikutnya. Dua kontestan kuat TSC 2016 itu merusak catatan apik Persija.

Arema menekuk Macan Kemayoran dengan skor 4-1. Kemudian, Sriwijaya menaklukkan Ismed Sofyan cs 2-1. Setelah dua laga berat itu, Persija kembali kalah 0-2 dari Pusamania Borneo.

Tiga kekalahan beruntun sebelum menjamu Persib pada pekan kemarin itu membuat klub ibu kota tersebut tak beranjak dari papan tengah.

Telat Panas

Inkonsistensi kembali menghantui Persija. Mamak pun tak menampik penurunan yang dialami anak asuhnya.

“Konsistensi masih menjadi masalah bagi Persija. Kami mengawali dengan hasil bagus karena tak terkalahkan di enam laga. Namun, kami mengalami penurunan sehingga mengalami kekalahan,” kata Mamak.

Absennya beberapa pemain pilar menjadi dugaan awal penurunan tersebut. Saat menghadapi Arema, Al Hadad sudah kehilangan empat pemain. Selanjutnya, mereka tak diperkuat lima pemain ketika dikalahkan SFC.

“Situasi itu berlanjut saat kami melawan Pusamania Borneo dan Persib. Banyak pemain absen karena dipanggil timnas, cedera, dan hukuman akumulasi kartu kuning," kata Mamak.

"Bila absen satu atau dua pemain, tentu tak berpengaruh. Namun, kalau sudah sampai lima atau enam pemain, sulit bagi saya untuk membentuk skuat terbaik. Saya sudah berusaha menutupi kekurangan, tapi masih saja tak bisa,” ujarnya.

Selain itu, Persija dihadapkan dengan dua wajah yang dimilikinya. Ya, Macan Kemayoran kerap tampil berbeda antara babak pertama dan kedua. Dengan kata lain, Sutanto Tan cs terlambat panas.

Baca Juga:

Persija selalu menghadapi kesulitan di babak pertama. Biasanya penampilan tim membaik di babak kedua. Dari delapan laga yang tidak berakhir dengan skor 0-0, Persija punya koleksi 11 gol.

Sembilan di antaranya dicetak di babak kedua. Sementara sebanyak enam laga di antaranya Persija selalu tertinggal lebih dulu. Macan Kemayoran cuma berhasil menang dua kali dari keadaan tertinggal (sisanya dua seri dan dua kalah).

Bahkan satu dari enam laga itu, Persija tak bisa mencetak gol. Persija cuma mampu unggul lebih dulu sebanyak dua kali (satu menang dan satu kalah).

“Pemain seperti terbebani ingin bermain bagus. Mereka malah menanggung beban berat saat masih membaca permainan lawan. Kondisi mulai membaik setelah memasuki babak kedua," ujar Mamak.

"Seharusnya di babak itu kami bisa mencetak gol. Namun, kami juga masih lemah dalam penyelesaian akhir,” katanya.

Lalu, apa yang mendasari Persija terlambat panas? Apakah ada perbedaan strategi antara babak pertama dan kedua? Segeralah dibenahi, Macan!


Editor : Firzie A. Idris
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

TERPOPULER

Close Ads X